REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fintech peer to peer lending (P2P lending) yang juga menawarkan seri sukuk negara ritel SR012 melaporkan tren penawarannya. Co-Founder dan CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian Gunadi menyampaikan penjualan SR012 di Investree cenderung standar.
"Tidak melesat tinggi tapi juga tidak menurun," kata Adrian pada Republika, Selasa (17/3).
Hal ini, katanya, mungkin dikarenakan produk Obligasi Negara tradable seperti ORI atau SR yang dijual di Investree sejauh ini hanya bisa ditawarkan kepada Lender Investree atau Investor SBN/SBSN yang menggunakan rekening Bank Central Asia di Investree.
Sejak awal 2020, Investree juga sudah tidak memberikan promo lagi seperti dua tahun lalu karena SBN/SBSN telah menjadi produk reguler. Untuk penjualan SR-012 ini, Investree masih bekerja sama dengan rekanan yaitu Binaartha Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas yang berfungsi melakukan pembukaan rekening surat berharga, rekening dana nasabah, mencatat kepemilikan SR-012, dan menyediakan fasilitas penjualan SR-012 oleh investor.
Mayoritas investor yang memesan SR-012 di Investree masih dari existing lender. Investor didominasi oleh generasi milenial berusia 25-40 tahun. Adrian mengatakan, perolehan tersebut turut dilatarbelakangi oleh keunggulan fitur SR-012 yang aman, mudah, dan terjangkau.
. Investree berkomitmen akan terus mendampingi dan menyukseskan tujuan Kementerian Keuangan dalam memperluas basis investor domestik atau dalam negeri.
Adrian menyampaikan, tidak menerapkan target khusus untuk penjualan SR-012. Karena kembali lagi, ini sudah menjadi produk reguler Investree sebagai fintech-marketplace lending pertama yang menjadi Mitra Distribusi Penjualan ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Keuangan.