REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM saat ini sedang melakukan pendataan dan kajian terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sudah berumur tua untuk dikonversi menjadi pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, sebelum tahapan konversi terealisasi masing-masing pembangkit perlu dilakukan pemeriksaan kembali untuk mengetahui kondisi mesin.
"Jadi masing-masing di mesin seperti apa, BBM seperti apa, output-nya seperti apa. Ukuran efisiensi itu yang sekarang sedang dilakukan, karena jumlahnya lumayan banyak dan tersebar," kata Rida di Kementerian ESDM, Selasa (17/3).
Selain itu, penggantian pembangkit tua menjadi EBT menurut Rida juga perlu melihat potensi masing-masing wilayah di Indonesia. Ia menjelaskan, potensi pengembangan EBT di suatu wilayah tidak hanya melihat potensinya saat ini, melainkan juga potensi jangka panjangnya.
Rida menjelaskan, kajian mengenai penggantian pembangkit tua ke pembangkit EBT ini telah dimuai sejak Januari lalu dan diharapkan segera rampung. "Karena itu termasuk quick programya dari Pak Menteri ESDM, paling tidak data tersedia yang penting langkah selanjutnya, berapa yang bisa diperolah dari efisiensi," ujar Rida.