Kamis 12 Mar 2020 05:23 WIB

Erick Thohir Sebut Keselamatan Jadi Prioritas Hadapi Corona

Ada kalanya BUMN sampingkan untung-rugi bila sudah bersinggungan dengan keselamatan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Soetta memeriksa suhu tubuh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020).(Antara/Muhammad Iqbal)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Soetta memeriksa suhu tubuh Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020).(Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak menampik potensi adanya dampak kerugian yang diderita sejumlah BUMN akibat kasus Korona. Erick tidak mempersoalkan kerugian secara bisnis selama demi kepentingan keselamatan masyarakat. 

"Ya kalau rugi karena kebijakan harus terdepan untuk menanggulangi sebuah keputusan untuk rakyat, ya tidak apa-apa, yang tidak boleh rugi karena oknum, itu yang namanya korupsi," ujar Erick usai meninjau RS Pertamina Jaya di Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (11/3).

Baca Juga

Erick mengambil contoh pembangunan fasilitas khusus kesehatan di 65 rumah sakit (RS) BUMN yang diharapkan menjadi pusat isolasi bagi kasus-kasus penyakit tertentu, termasuk corona. Menurut Erick, ada kalanya BUMN mengenyampingkan aspek untung-rugi apabila sudah bersinggungan dengan aspek keselamatan.

"Cuma kalau ini sebuah kebijakan, seperti membangun ini kita jangan mikir untung ruginya, tapi kita harus ada, kalau ada nanti berkembang hal-hal yang tak diinginkan, kita punya, siap," lanjut Erick. 

Erick menambahkan BUMN juga bisa mencari startegi alternatif dalam mengatasi kasus corona. Ia menilai kondisi Garuda Indonesia yang memiliki potensi dalam mengembangkan rute internasional di luar negara-negara yang terpapar corona, seperti India atau Australia.

"Garuda sudah buat strategi-strategi baru misalnya buka penerbangan dari India ke Bali ke Labuan Bajo atau dari Australia. Apalagi kita tahu turis yang terbesar itu ada Cina, Jepang, Korea pasti akan menurun," kata Erick menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement