Senin 09 Mar 2020 23:48 WIB

Efek Syariah Kian Diminati Investor

Efek syariah disebut menjadi salah satu pertimbangan investor dalam berinvestasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Efek Syariah Kian Diminati Investor
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Efek Syariah Kian Diminati Investor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efek atau saham syariah semakin banyak diminati oleh para investor baik institusi maupun ritel. Efek syariah disebut menjadi salah satu pertimbangan investor dalam berinvestasi.

"Tentunya investor institusi mempertimbangkan efek syariah sebelum berinvestasi, terutama dalam hal likuiditas (kapitalisasi dan volume perdagangan yang baik)," kata Head of Investment Avrist Assurance, Agra Pramudita, Senin (9/3).

Baca Juga

Agra menjelaskan, meningkatnya minat investor terhadap efek syariah terlihat dari jumlah lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) selama dua minggu terakhir yang mengalami kenaikan nilai. Di samping itu, pertumbuhan asuransi, dana pensiun dan bank syariah mendorong peningkatan permintaan atas efek syariah.

Menurut Agra, berinvestasi ke dalam efek syariah memberikan keuntungan tersendiri, khususnya bagi investor institusi. Dengan tambahan pilihan pendanaan, perusahaan akan memiliki basis investor yang lebih terdiversifikasi, tidak hanya konvensional namun juga syariah.

 

Dengan basis investor yang terdiversifikasi, Agra menambahkan, perusahaan berkesempatan mendapatkan cost of fund yang lebih rendah dalam pembiayaan melalui ekuitas maupun penerbitan sukuk.

Agra mengatakan, jumlah efek syariah yang terus bertambah akan sangat positif bagi pasar keuangan Indonesia.  Dengan populasi Muslim yang sangat besar serta literasi keuangan yang terus meningkat, efek syariah bisa menjadi alternatif pilihan bagi calon investor khususnya ritel untuk melakukan investasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement