Senin 09 Mar 2020 22:59 WIB

ESDM: Wabah Virus Corona tak Berdampak Investasi EBT

Kementerian ESDM menyebut investasi EBT

Sejumlah karyawan PTPN V berada di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) . PLTBG  ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit menjadi listrik sebagai energi baru dan terbarukan.(Ronny Muharman/Antara)
Foto: Ronny Muharman/Antara
Sejumlah karyawan PTPN V berada di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) . PLTBG ini memanfaatkan limbah cair kelapa sawit menjadi listrik sebagai energi baru dan terbarukan.(Ronny Muharman/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai bahwa mewabahnya virus Corona jenis baru (COVID-19) tidak akan berdampak signifikan bagi investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri.

"Jauh lah, menurut saya. Efek Corona ini saya lihat jangka pendek, misalnya pariwisata langsung turun, karena memang berdampak langsung pada pergerakan orang, kalau investasi di EBT kan jangka panjang," ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Harris di Jakarta, Senin (9/3).

Ia menambahkan pemerintah juga tidak mengubah target investasi jangka panjang untuk EBT. Pemerintah telah merencanakan target investasi energi terbarukan sekitar 17,8 miliar dolar AS hingga 2024.

"Kalau misalnya sekarang orang malas datang ke Indonesia karena ada isu ini (Corona) ya nunggu reda dulu, kalau sudah juga nanti datang. Jadi gak terlalu berdampak," katanya. Ia menambahkan pihaknya juga tidak khawatir virus corona memperlambat pengerjaan proyek. Kementerian akan terus memonitor agar tidak terjadi kendala.

"Kalau potensi keterlambatan proyek faktornya banyak. Kita tetap melakukan upaya-upaya untuk memonitor potensi keterlambatan itu ada atau tidak? Misalkan ada, kita akan lihat permasalahannya agar bisa diselesaikan sama-sama," ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, minat investor memberikan pendanaan untuk pembangunan EBT cukup tinggi seiring dengan tren global yang gencar mengkampanyekan gerakan pelestarian lingkungan.

"Minat orang membangun di EBT semakin tinggi, sementara minat mendukung proyek yang berdampak negatif terhadap lingkungan semakin menurun, secara global seperti itu.

Jadi makanya di kita ini banyak sekali yang datang menawarkan pembiayaan untuk bisa berkontribusi terhadap pengembangan EBT di Indonesia," katanya.

Saat ini, lanjut dia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sedang melakukan proses pengerjaan proyek pembangkit EBT. Di sisi lain, pemerintah juga sedang menyiapkan regulasi yang membuat proyek itu cepat berakselerasi.

"PLN sedang proses pengadaan proyek lagi, dan regulasi sedang kita siapkan, mudah-mudahan cepat keluar dan bisa mengakselerasi lagi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement