Ahad 08 Mar 2020 10:37 WIB

Kebijakan Ekonomi Sejumlah Negara Tangani Dampak Corona (1)

AS dan Kanada memangkas suku bunga mereka sebagai antisipasi perlambatan ekonomi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Warga menyerbu kebutuhan pokok di sebuah supermarket di Tacoma, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (7/3). Warga menyerbut kebutuhan pokok, terutama tisu toilet di tengah penyebaran corona di AS.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Warga menyerbu kebutuhan pokok di sebuah supermarket di Tacoma, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (7/3). Warga menyerbut kebutuhan pokok, terutama tisu toilet di tengah penyebaran corona di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pembuat kebijakan di masing-masing negara pada akhirnya mengambil berbagai pendekatan untuk menangani dampak virus corona Covid-19. Dikutip dari Reuters pada Ahad (6/3), kebijakan diambil mulai dari penurunan suku bunga darurat hingga memilih untuk menunggu dan melihat bagaimana perkembangan ke depan. 

Amerika Serikat

Baca Juga

Federal Reserve AS memangkas suku bunga setengah persen yang menjadi langkah darurat pertama sejak puncak krisis keuangan 2008. Dewan Perwakilan AS menyetujui tagihan sebesar 8,3 miliar dolar AS untuk memerangi penyebaran virus corona dan mengembangkan vaksin untuk penyakit tersebut.

Kanada

Bank of Canada menurunkan suku bunga acuan menjadi 1,25 persen dari 1,75 persen sebagai respons utnuk menghadapi dampak virus corona. Selain itu juga akan mendorong pasar uang untuk.

Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau mengatakan juga siap bertindak cepat untuk membantu perusahaan-perusahaan yang dirugikan karena virus korona. Morneau mengatakan saat ini juga perlu menunggu anggaran berikutnya yang biasanya diluncurkan pada Maret 2020.

photo
Aktivitas bongkar muat di Shenyang East Railway Station, Provinsi Liaoning, China. - (Pan Yulong/Xinhua via AP)

China

Pemerintah China mengatakan telah mengalokasikan 110,5 miliar yuan atau setara dengan 15,9 miliar dolar AS untuk mengantisipasi virus corona. Beijing juga telah menggenjot dukungan pendanaan untuk daerah-daerah yang dilanda virus dan bank sentral negara tersebut juga memangkas beberapa suku bunga utamanya.

Hal tersebut juga termasuk suku bunga pinjaman acuan. Selain itu pemerintah Beijing juga mendesak bank-bank untuk memberikan pinjaman murah dan keringanan pembayaran kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak.

Jepang

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda berjanji untuk memompa lebih banyak likuiditas ke pasar dan meningkatkan pembelian aset. Bank sentral Jepang juga mengambil langkah-langkah untuk memastikan perusahaan yang terkena wabah virus korona agar tidak menghadapi tekanan keuangan. Terutama sebelum akhir tahun fiskal saat ini pada Maret 2020. 

Pemerintah Jepang juga mengatakan siap untuk menerapkan langkah-langkah stimulus fiskal untuk melindungi ekonominya dari dampak virus corona.

India

Reserve Bank of India (RBI) berencana untuk menanamkan likuiditas tunai baru ke dalam sistem melalui putaran kedua operasi repo jangka panjang (LTRO). Pemerintah India mengatakan RBI dimungkinkan akan menyuntikkan dana sebanyak 1 triliun rupee atau sekitar 13,6 miliar dolar AS  yang akan dimulai pada awal April 2020.

RBI mengatakan siap bertindak untuk menjaga kepercayaan pasar dan menjaga stabilitas keuangan. Selain itu juga mendorong bank-bank milik pemerintah untuk menyetujui pinjaman baru sebesar 500 sampai 600 miliar rupee pada akhir Maret 2020.

Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan paket stimulus 11,7 triliun won atau senilai 9,8 miliar dolar AS untuk meredam dampak wabah virus korona. Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan anggaran tambahan tergantung pada persetujuan parlemen.

Pemerintah Korea Selatan rencananya juga akan menyalurkan uang ke sistem kesehatan, perawatan anak, dan pasar luar ruangan. Selain itu juga tambahan obligasi senilai 10,3 triliun won akan diterbitkan tahun ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement