REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, membantah penurunan kunjungan wisata pada Januari-Februari ini lantaran Corona. Ia menegaskan, penurunan di wisatawan domestik, bukan di wisatawan mancanegara.
Ning membenarkan jika kunjungan wisata pada Januari-Februari 2020 mengalami penurunan 9,24 persen dari Januari-Februari 2019. Tapi, ia menilai, kondisi itu terjadi karena cuaca seperti erupsi Gunung Merapi dan memang low season.
"Itu lebih terpengaruh mungkin karena kondisi cuaca seperti Merapi dan sebagainya, dan memang bulan-bulan ini memang low season, kita ada penurunan sekitar 9,24 persen dibanding tahun lalu," kata Ning, Selasa (3/3).
Ia mengingatkan, Gunung Merapi sendiri memang masih aktif, jadi aktivitasnya hampir tidak pernah berhenti. Itupun, kata Ning, belum memberi dampak besar terhadap kunjungan wisata mancanegara, baru ke wisatawan domestik.
Menurut Ning, kita memang perlu waspada atas penyebaran virus Covid-19 atau Corona yang sudah menyerang warga Indonesia. Tapi, ia merasa tidak perlu pula khawatir secara berlebihan, apalagi sampai takut melakukan wisata.
"Kami yakin untuk wisatawan lokal silakan saja manfaatkan waktu yang baik ini, saat low season yang mana banyak diskon-diskon yang diselenggarakan, seperti dari Jogja Heboh atau Sleman Gumyak," ujar Ning.
Bahkan, kata Ning, potongan-potongan harga tidak cuma dihadirkan hotel-hotel, restoran-restoran dan festival-festival. Ia mengungkapkan, UMKM-UMKM di Kabupaten Sleman banyak memberikan potongan harga saat low season.