Ahad 01 Mar 2020 18:29 WIB

Infrastruktur Dasar Labuan Bajo Mulai Dikerjakan

Khusus kawasan strategis pariwisata nasional Labuan Bajo dianggarkan dana Rp 1,31 tri

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Wisatawan mengabadikan suasanai matahari terbenam (sunset) di kawasan wisata Bukit Silvia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Minggu (19/1).
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Wisatawan mengabadikan suasanai matahari terbenam (sunset) di kawasan wisata Bukit Silvia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Minggu (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai melakukan pengerjaan infrastruktur dasar di destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo. Dimulainya pengerjaan infrastruktur dasar sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk tahun 2020.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, khusus untuk proyek kawasan strategis pariwisata nasional Labuan Bajo dianggarkan sebesar Rp 1,31 triliun. Adapun infrastruktur dasar yang dibangun yakni peningkatan fungsi jalan, penataan trotoal, serta perbaikan dan peningkatan fungsi drainase.

Baca Juga

Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap kawasan juga harus direncanakan secara terpadu, baik dari sisi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga soal perbaikan hunian penduduk setempat.

“Hal pertama yang harus diperbaiki untuk kawasan pariwisata adalah infrastrukturnya. Selanjutnya amenities dan event, dan kemudian dilakukan promosi secara besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Ahad (1/3).

Ia menjelaskan, dari alokasi anggaran Kementerian PUPR sebanyak Rp 1,31 triliun untuk Labuan Bajo, sebanyak Rp 67,7 milia di antaranya untuk bidang sumber daya air untuk pembangunan sarpras Pantai Lohbuaya Pulau Rinca. Selanjutnya, Rp 420,1 miliar untuk bidang peningkatan jalan khususnya Kawasan Pariwisata Waecicu sepanjang dan pembangunan jalan akses pelabuhan.

Kemudian di bidang permukiman sebesar Rp 646,3 miliar untuk penataan  Kawasan Pantai Marina-Bukit Pramuka dan penataan Kawasan Puncak Waringin. Terakhir, yakni bidang perumahan sebesar Rp 174,5 miliar pembangunan baru rumah swadaya pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 315 unit.

Selain itu, untuk dukungan konektivitas di Labuan Bajo, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang, Ditjen Bina Marga telah memulainya dengan penandatanganan lima paket pekerjaan.

Kelima paket itu meliputi empat paket peningkatan jalan dan penataan trotoar serta drainase di kawasan premium Labuan Bajo di Jalan Soekarno-Hatta Atas sepanjang 9,97 kilometer dengan anggaran Rp 55,8 miliar.

Selanjutnya Jalan Soekarno-Hatta Bawah sepanjang 10,05 kilometer dengan anggaran Rp 41,6 miliar, Jalan Simpang Pede sepanjang 20,03 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 84 miliar, Jalan Yohanes Sahadun sepanjang 20,23 kilometer dengan anggaran Rp 46,7 miliar, serta satu paket peningkatan jalan kawasan pariwisata waecicu sepanjang 4 kilometer, dengan anggaran Rp 21,7 miliar.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang, Muktar Napitupulu berharap semua pihak yang terkait dalam pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo serius mengerjakannya hingga tuntas.  

"Paket ini tidak main-main sehingga semuanya harus disiapkan secara serius dan nanti detail pekerjaan akan kita bahas bersama semua pihak yang terkait," katanya.

Pihaknya juga menegaskan kepada rekanan yang memenangkan tender agar mengerjakan proyek infrastruktur hingga tuntas sesuai spesifikasi. Sebab, wajah infrastruktur jalan di Labuan Bajo ditentukan oleh Jalan Soekarno-Hatta Atas dan Jalan Soekarno-Hatta Bawah.

"Seluruh pekerjaan diharapkan berakhir tepat 31 Desember 2020," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement