Jumat 28 Feb 2020 19:13 WIB

Optimistis di 2020, Bank BJB Tutup 2019 dengan Pertumbuhan

Bank BJB mencatatkan laba bersih Rp 1,56 triliun di 2019.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (kedua kiri) dan jajaran direksi Bank BJB dalam analyst meeting full year 2019 di The Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta (28/2). Sepanjang 2019, Bank BJB mencatatkan kinerja positif.
Foto: Dok BJB
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (kedua kiri) dan jajaran direksi Bank BJB dalam analyst meeting full year 2019 di The Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta (28/2). Sepanjang 2019, Bank BJB mencatatkan kinerja positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank BJB mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Di tengah ketidakpastian situasi perekonomian global, Bank BJB mampu meraih laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 1,56 triliun.

Laporan positif itu disampaikan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam analyst meeting full year 2019 di The Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta (28/2). Selain laba, nilai aset Bank BJB juga naik menjadi Rp 123,5 triliun, atau tumbuh sebesar 2,8 persen year on year (yoy).

Sementara pada sektor kredit, di periode 2019 tumbuh 8,7 persen yoy atau senilai Rp 81,9 triliun. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional, yang hanya di kisaran 6,97 persen (per November 2019).

Kredit konsumer, menurut Yuddy, masih menjadi penyokong utama dengan pertumbuhan 9,4 persen. Sementara angka kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan), tegas dia, berhasil ditekan pada kisaran 1,58 persen, jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang mencapai 2,77 persen (per November 2019).

Yuddy mengungkapkan, pertumbuhan kembali terjadi pada jumlah dana pihak ketiga (DPK) sebesar 2,7 persen yoy, atau menjadi sebesar Rp 89,3 triliun. ‘’Bank BJB berhasil meningkatkan porsi dana murahnya, atau casa di level 49,6 persen,’’ ujar Yuddy.

Menurut Yuddy, catatan positif ini menunjukan kekuatan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2019. Hasil positif ini , lanjut dia, dicatatkan perseroan di tengah fokus pada dorongan terhadap berbagai program peningkatan ekonomi pemerintah, dan inovasi pelayanan secara konstan.

‘’Visi pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan tetap kami jaga,’’ tegas Yuddy. Kata dia, di tengah kondisi perekonomian secara makro yang masih mengalami ketidakpastian dan likuiditas yang ketat, Bank BJB masih dapat menjaga catatan laju pertumbuhan positif.

Berdasarkan catatan kinerja itu, pihaknya sangat optimis dalam menghadapi tantangan 2020. Terlebih, pihaknya telah menyusun strategi ekspansi usaha guna menunjang strategi akselerasi pertumbuhan sepanjang tahun.

Salah satunya melalui Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi Bank BJB senilai Rp 500 miliar. Dana yang dihimpun tersebut dapat membantu kebutuhan ekspansi bisnis perseroan.

Dengan ketersediaan dana yang terkumpul, tutur Yuddy, akan semakin memberi tenaga guna menambah penetrasi perseroan. ‘’Kami akan terus-menerus meningkatkan kualitas layanan, demi mengoptimalisasi potensi pertumbuhan usaha dan mewujudkan visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia,’’ tandas Yuddy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement