Jumat 28 Feb 2020 14:20 WIB

Cara OJK Redam Kejatuhan IHSG

IHSG melemah dalam perdagangan beberapa hari terakhir

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Ilustrasi
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu belakang disebabkan sentimen negatif penyebaran virus corona baru. Tidak hanya Indonesia, berbagai bursa saham dunia juga ikut terdampak.

"Pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia yang dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat," kata juru bicara OJK, Sekar Putih Djarot dalam keterangan tulis, Jumat (28/2). 

Baca Juga

Menurut Sekar, OJK akan memperhatikan secara ketat perkembangan dan dinamika pasar saham baik global, regional maupun domestik. OJK juga akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan.

"OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor," terang sekar.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (28/2), IHSG terkoreksi cukup tajam. Indeks saham terkoreksi 4,04 persen ke posisi 5.311,96 dengan nilai transaksi Rp3,21 triliun.

Adapun modal asing yang keluar dari pasar saham tercatat mencapai Rp1,1 triliun. Kinerja IHSG ini sejalan dengan bursa saham Asia dan global yang kompak memerah.

Indeks Nikkei 225 turun 4,26 persen. Lalu diikuti indeks Shanghai Composite 3,16 persen. Serta Hang Seng dan Strait Times kompak terkoreksi 2,80 persen.

Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), indeks yang terkoreksi paling dalam yaitu Nasdaq sebesar 4,61 persen. Kemudian diikuti indeks Dow Jones turun 4,44 persen dan S&P 500 turun 4,42 persen.

IHSG pun diprediksi akan terus melemah. Menurut  Analis riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, kekhawatiran akan semakin parahnya virus corona diperkirakan masih akan membayangi pergerakan.

"Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi mengindikasikan trend pelemahan masih cukup kuat," kata Dennies. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement