Kamis 27 Feb 2020 18:08 WIB

Dampak Corona, Kadin Minta Pemerintah Pacu Daya Beli

Menurut Kadin, pemerintah perlu memberikan insentif THR untuk memacu daya beli.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Konsumen/ilustrasi
Foto: IST
Konsumen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona dari Wuhan, China, memengaruhi perekonomian global. Apalagi, virus tersebut sudah menyebar ke berbagai negara lain.

Dengan kondisi itu, pemerintah memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan terkoreksi. Kementerian Keuangan kemudian mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10,3 triliun untuk merealisasikan paket kebijakan guna meminimalisir perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, insentif itu diperlukan, di antaranya untuk tingkatkan daya beli masyarakat. "Kalau saat lebaran yang merupakan momen jadi bagian rutin kegiatan kita, tidak ada dorongan permintaan tumbuh, jangan-jangan pada level mikro, pengusaha daerah, bakal semakin tertekan," ujar Dewan Pakar Kadin Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (27/2).

Ia menjelaskan, pada 2018, pemerintah pun mengeluarkan insentif melalui tunjangan Hari Raya (THR). Tujuannya meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Indonesia tersebut mengatakan, kebijakan lain yang harus diperhatikan yaitu menjaga harga stabilitas gabah. Sebab, lebaran berdekatan dengan masa panen.

"Ada indikasi masalah stok bulog sedang banyak yaitu sekitar 1,6 juta sampai 1,7 juta ton, sehingga tidak bisa beli banyak. Harga gabah di tingkat petani akan bermasalah, jika petani padi kita yang jumlahnya 17 juta sampai 18 juta, panennya jatuh. Dampaknya mereka nggak punya daya beli, sehingga dari sisi konsumsi semakin tertekan," tuturnya.

Maka menurutnya, insentif pemerintah harus difokuskan ke konsumsi, karena virus corona berpengaruh ke sektor tersebut. Sementara, konsumasi masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Jadi kalau didorong konsumsi maka industri akan naik. Menurut saya dari tahun ke tahun dari histori ekonomi indonesia memberikan injeksi dan dukungan daya beli, pengaruhnya akan ke industri sembako," jelas dia.

Bayu menyebutkan, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah penyakit semacam corona menyebar selama empat bulan. "Dengan argumentasi logis, maka saya optimis virus corona ini sampai enam bulan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement