REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini sudah memberikan insentif penerbangan untuk mengatasi dampak virus corona baru atu Covid-19. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan insentif tersebut dapat meningkatkan jumlah penumpan pesawat terbang sehingga dapat mendongkrak pariwisata kembali.
"Kita kan memberikan kesempatan (diskon tiket) untuk 25 persen dari kapasitas kursi (setiap pesawat). Dan itu kan mereka bisa menambah (peningkatan penumpang) paling nggak 20 persen," kata Budi di Jakarta, Rabu (26/2).
Insentif yang diberikan kepada maskapai terdiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) dengan porsi 30 persen. Selain itu dari PT Pertamina (Persero) berupa potongan harga avtur hingga 15 persen. Sementara dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II, dan Airnav Indonesia dengan porsi lima persen.
Saat ini, insentif yang didapatkan maskapai sekitar Rp 910 miliar. Total tersebut terdiri dari Rp 500 sampai Rp 550 miliar didapatkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan Airnav Indonesia memberikan stimulus sebesar Rp 100 miliar. Terakhir, PT Pertamina (Persero) memberikan stimulus sekitar Rp 260 miliar melalui diskon harga avtur.
Diskon tiket diberikan untuk semua rute penerbangan menuju 10 destinasi wisata yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang. Diskon dapat dirasakan masyarakat mulai Maret hingga Mei 2020.
Budi menegaskan Kemenhub diberikan kewenangan untuk menhatasi penurunan pariwisata domestik. Sedangkan turis mancanegara itu melalui kementerian pariwisata yang diberikan insentif adalah travel agen.
"Kalau nggak salah 20 dolar AS sampai 50 dolar As, tergantung negara negaranya," ujar Budi.
Senentara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan paket insentif khusus pariwisata akan mengakselerasi kinerja sektor sekaligus menarik kunjungan wisatawan di tengah wabah virus corona.
Wishnutama mengatakan insentif yang diberikan untuk pasar mancanegara akan diarahkan ke pasar wisatawan mancanegara yang memiliki average spending per arrival (ASPA) tinggi. Wishnutam menuturkan insentif dengan angka Rp 298,5 miliar akan memberikan dampak untuk mengakselerasi atau menarik wisatawan sebesar 736 ribu orang dari negara-negara fokus pasar dengan ASPA tinggi.
"Dari jumlah kunjungan tersebut diperkirakan bisa menghasilkan devisa sebesar Rp 13 triliun," tutur Wishnutama, Selasa (25/2).
Wishnutama menjelaska pasar wisatawan mancanegara yang memiliki ASPA tinggi seperti Australia sebesar 1.800 dolar AS. Begitu juga debgan Timur Tengah sebesar 2.200 dolar AS, serta pasar lainnya seperti Amerika, Eropa, dan Asia.