REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Pertamina (Persero) berupaya untuk mendorong upaya pemulihan lingkungan khususnya di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melalui program Hijau Bumiku untuk Indonesia Maju.
Vice President Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pertamina Arya Paramitha mengatakan pada program Hijau Bumiku untuk Indonesia Maju kali ini, pihaknya melakukan penanaman tanaman produktif sebanyak 1.500 pohon.
"Selain melaksanakan bisnis sebagai penyedia energi, kami selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk lingkungan dan masyarakat sekitar," kata Arya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/2).
Arya menjelaskan, bantuan CSR Pertamina berupa 1.500 batang tanaman produktif tersebut ditanam di Njulung Agroedu Tourism, atau wisata edukasi pertanian yang terletak di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Selain melakukan penanaman tanaman produktif tersebut, PT Pertamina juga menyerahkan bantuan lain berupa mesin pemotong rumput, dan tempat sampah, yang diharapkan bisa menjadi sarana untuk menjaga kebersihan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Malang itu.
"Dengan terjaganya lingkungan di kawasan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengunjung. Sehingga, nantinya bisa memberikan dampak terhadap perekonomian warga sekitar," kata Arya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RM Karliansyah mengatakan bahwa diperlukan sinergi untuk upaya pemulihan bekas tambang pasir seperti yang ada di Desa Bambang itu.
"Pemulihan kerusakan bekas tambang pasir seperti ini, tidak hanya membutuhkan peran pemerintah pusat maupun daerah, tapi juga kepedulian dari perusahaan, baik BUMN maupun swasta," ujar Karliansyah.
Diharapkan, dengan adanya bantuan dari PT Pertamina tersebut, Njulung Agroedu Tourism bisa menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang nantinya akan mampu memberikan dampak secara ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Njulung Agroedu Tourism sebelumnya merupakan area penambangan pasir, sehingga menyebabkan lahan rusak serta tandus. Pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah berupaya untuk melakukan pemulihan kawasan tersebut.