Jumat 21 Feb 2020 23:16 WIB

Erick Thohir Sebut Telah Meminta BUMN Siapkan Rencana Bisnis

Wamen BUMN berharap BUMN miliki rencana bisnis yang selaras dengan pemerintah

Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa sebanyak 10 BUMN sudah menyampaikan rencana bisnis dalam lima tahun ke depan.

"Saya minta bisnis plan lima tahun ke depan, paling 10 yang sudah masuk. Yang rajin perbankan, Pertamina, PLN, dan Inalum juga sudah," ujar Menteri Erick Thohir dalam bincang-bincang dengan media di Jakarta, Jumat (21/2).

Baca Juga

Ia mengatakan salah satu yang ditunggu rencana bisnis BUMN, yakni PT Telkom Indonesia Tbk. "Telkom kita lagi tunggu, mudah-mudahan pembicaraan saya mengenai Telkom kemarin membuat lebih semangat," katanya.

Sementara PT Garuda Indonesia Tbk, lanjut dia, manajemen sedang dalam persiapan untuk menyampaikan rencana bisnisnya ke depannya. "Garuda sudah saya minta, mereka lagi siapkan, kan direksinya baru," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengharapkan BUMN memiliki rencana bisnis jangka panjang yang selaras dengan pemerintah serta mengantisipasi perubahan zaman.

"Saya memegang BUMN yang bergerak di bidang industri. Saya minta kepada mereka di akhir Maret menyampaikan rencana jangka panjang dalam 5 tahun, saya harapkan selaras dengan rencana jangka panjang Presiden dan selaras dengan rencana jangka Menteri BUMN," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya saat acara rebranding Semen Indonesia Group (SIG) di Jakarta, Selasa (11/2).

Selain itu, lanjut dia, BUMN juga diharapkan mengantisipasi perubahan zaman agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan."Rencana ke depan seperti apa? Di dalam kehidupan, akan terjadi suatu titik infleksi, di mana akan terjadi perubahan yang signifikan dari suatu peradaban. Sebagai suatu entitas bisnis kita harus selalu antisipasi karena pada saat di titik infleksi itu akan ada bisnis yang hilang tapi juga ada bisnis yang menggeliat dan tumbuh dengan pesat. Infleksi peradaban mungkin mengubah industri mereka," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement