Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Perusahaan Apple Inc besutan Steve Jobs harus rela berada di posisi ini karena wabah virus corona. Nilai pasar untuk saham Apple Inc menurun hingga 34 miliar dolar AS atau setara Rp 466,1 triliun (kurs Rp 13.709 per dolar AS). Dalam perdagangan Selasa, saham dari pembuat iPhone itu anjlok hingga 2,6 persen.
Hal ini menjadi peringatan untuk perusahaan Amerika Serikat (AS) lainnya. Di mana virus corona yang berasal dari Wuhan, China dapat memberi dampak besar pada kinerja perusahaan.
Apple tak hanya khawatir tentang permintaan terhadap produk-produk Apple di China. Mereka juga menghadapi masalah dengan produksi iPhone. Seperti masalah rantai pasokan yang menjadi perhatian utama bagi para ekonom yang melacak dampak virus corona.
Baca Juga: Apes! Virus Corona Bikin Penjualan Apple Menurun, Perusahaan Steve Jobs Paling Rugi?
"Pekerjaan mulai kembali di seluruh negeri, tetapi kami mengalami pengembalian yang lebih lambat ke kondisi normal daripada yang kami perkirakan," kata Apple dilansir dari CNN di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Namun demikian, analis JPMorgan Samik Chatterjee mengatakan kepada klien bahwa prospek jangka panjang Apple tetap tidak berubah di tengah virus corona. Hal ini berarti debut iPhone 5G-enabled pada akhir tahun ini masih siap untuk meningkatkan permintaan.