Senin 17 Feb 2020 08:06 WIB

BNI Syariah Luncurkan Buku untuk Kalangan Hijrah

BNI Syariah menggandeng Pustaka HaikuKu dan Yayasan Hasanah Titik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah bersama Yayasan HaikuKu, Pustaka HaikuKu, dan Yayasan Hasanah Titik bersinergi dalam peluncuran dan penandatangan buku Antologi Syiar Syair Haiku Indonesia yang diberi judul 'Haiku Hasanah'. Peluncuran buku ini berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta Pusat pekan lalu.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan kolaborasi ini sejalan dengan Hasanah Way sebagai cara hidup insan dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Peluncuran Buku Syiar Syair Haiku Hasanah diharapkan dapat mensosialisasikan Hasanah Way secara lebih luas.

Baca Juga

"Terutama kepada kalangan cendekia yang menjalani proses hijrah, termasuk dalam praktik kehidupan berbasis syariah," kata Firman dalam siaran pers, Senin (17/2).

Hal ini juga merupakan salah satu cara dakwah untuk meningkatkan literasi syariah kepada masyarakat. Firman mengatakan BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi bank syariah yang berusaha mengembangkan kiprah di tengah masyarakat melalui dakwah bil hal, dan pemberdayaan umat serta dakwah literasi yang dilengkapi dakwah bil hal dan dakwah bil litsan.

Ia berharap peluncuran buku ini membawa manfaat luas dan menjadikan semua yang terlibat dalam proses syiar ini sebagai insan yang bermanfaat bagi orang lain. Buku Haiku Hasanah sejalan dengan value Hasanah Banking Partner dan komitmen mengusung tema strategis 'Embracing New Opportunities' pada tahun ini.

"BNI Syariah siap meraih peluang-peluang baru dan menjadi partner yang lebih baik salah satunya pada peningkatan literasi syariah dengan peluncuran buku “Haiku Hasanah” ini," katanya.

Haiku adalah puisi pendek khas Jepang, disajikan dalam tiga larik (triplet) yang masing-masing lariknya berisi lima, tujuh, dan lima suku kata, sehingga total hanya terdiri dari 17 suku kata. Di Indonesia, Haiku dipopulerkan oleh Pujangga Amir Hamzah sebagai cara pengucapan perkataan yang baik, bermakna kebaikan, serta harus pula dilakukan perbuatan yang baik pada alam dan kehidupan (hasanah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement