Ahad 16 Feb 2020 19:56 WIB

Sandiaga Uno Bagi Tips Jadi Pengusaha Bermental Tangguh

Bang Sandi juga mengajak pengusaha milenial jangan “Juniper”, julid, nyinnyir, baper.

Pengusaha sekaligus penggerak UKM Sandiaga Uno memberikan tips-tips menjadi seorang pengusaha di depan para milenial, termasuk pemagang dan perawat, dalam acara Seminar Kewirausahaan, Sabtu (15/2), di Osaka, Jepang.
Pengusaha sekaligus penggerak UKM Sandiaga Uno memberikan tips-tips menjadi seorang pengusaha di depan para milenial, termasuk pemagang dan perawat, dalam acara Seminar Kewirausahaan, Sabtu (15/2), di Osaka, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Pengusaha sekaligus penggerak UKM Sandiaga Uno memberikan tips-tips menjadi seorang pengusaha milenial yang sukses dan bermental tangguh. Menurutnya ada lima pilar yang diperlukan, yakni mencari peluang, jangan takut ambil resiko, terus belajar, aktif menjemput bola dan terakhir adalah terkoneksi dengan teknologi digital.

Tips ini diberikan pria yang akrab disapa Bang Sandi di depan para milenial, termasuk pemagang dan perawat, dalam acara Seminar Kewirausahaan, Sabtu (15/2) lalu, di Osaka yang diselenggarakan oleh KMII Jepang, KMII Osaka, Forwika dan didukung oleh KJRI dan IM Japan. Acara ini dihadiri lebih 300 WNI di Jepang, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari Shizuoka.

Baca Juga

Bang Sandi bercerita di awal menjalankan bisnis, sempat mengalami masa-masa sulit karena belum ada klien. Akhirnya memberanikan diri, menjemput bola menemui langsung salah satu CEO tanpa janjian. Ditunggu beberapa jam, akhirnya bisa bertemu namun hanya diberi waktu lima menit saja. Kesempatan itu tidak disiasiakan olehnya, dan akhirnya bisa meyakinkan CEO tersebut menggunakan jasanya. CEO tersebut bernama Dahlan Iskan.

Bang Sandi juga mengajak pengusaha milenial jangan “Juniper”, yaitu julid, nyinyir dan baper. Tapi mengajak untuk berkolobarasi dengan rekan-rekan di Tanah Air, bisa melalui program OK-OCE dan rumah kerja yang sedang digarapnya.

Banyak sekali pertanyaan muncul dari para milenial, mulai dari tentang neo-kolonialisme, bagaimana memulai usaha, hingga kegalauan di masa muda. “Sebagai anak muda yang menjadi enterpreuner di masa depan, bisa lebih tahu apa saja yang dipersiapkan lewat acara ini. Dengan pendekatan Pak Sandi yang menjelaskan dengan diskusi dua arah, sangat mudah sekali menyerap apa yang disampaikan beliau,” kesan Rudal, pemagang di Jepang, mengikuti acara seminar ini.

Diakhir acara bang Sandi juga turut meresmikan Forum Wirausaha Kansai (Forwika). Forum ini diharapkan menjadi wadah pengusaha Indonesia di Kansai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement