REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar (KPwBI Pematangsiantar) berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi pesantren. Untuk itu, BI Pematangsiantar menyelenggarakan Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah kepada 30 pesantren yang ada di wilayah kerja BI Pematangsiantar pada Kamis (13/2) di Kisaran, Kabupaten Asahan.
30 pesantren itu diantaranya berada di Kabupaten Simalungun, Batubara, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan serta Kota Tanjungbalai.
Pada acara tersebut tampil dua orang pembicara yaitu dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Pusat dan Pondok Pesantren Istiqomah Al-Amin, Lampung Selatan yang menjadi juara pertama Ponpes terbaik dalam penyelenggaraan Festival Ekonomi Syanah (FESyar) Palembang tahun 2019.
"Tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas pondok pesantren dalam meningkatkan kernandirian ekonominya melalui berbagai unit usaha yang dimiliki," kata Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Edhi Rahmanto Hidayat dalam sambutan pembukaan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar (KPwBI Pematangsiantar) menyelenggarakan Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah kepada 30 pesantren yang ada di wilayah kerja BI Pematangsiantar pada Kamis (13/2) di Kisaran, Kabupaten Asahan.
Edhi menyampaikan bahwa BI telah mengimplementasikan beberapa inisiatif dalam mendorong ekonomi syariah. Inisiatif tersebut antara lain pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), penguatan kemandirian ekonomi pesantren, pernanfaatan zakat dan wakaf yang dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan dan optimalisasi pembayarannya melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS), serta penyusunan kurikulurn keuangan syariah dan kampanye halal lifestyle.
Edhi juga menegaskan komitmen Pemerintah yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia, KH, Ma'ruf Amin saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 pada 13 November 2019 bahwa Pemerintah akan memimpin langsung langkah bersama dalam mewujudkan ekonomi syariah sebagai arus baru ekonomi Indonesia.
Khusus di wilayah kerja BI Pematangsiantar, lanjut Edhi, sejak tahun 2018 telah diberikan bantuan alat pengolahan air minum kepada 3 (tiga) pesantren yang ada di Simalungun, Asahan dan Labuhan Batu. Selain itu, BI Pematangsiantar juga mengikutsertakan beberapa pimpinan pondok pesantren dalam berbagai event ekonomi syariah seperti Festival Ekonomi Syariah dan ISEF sejak 2017 sampai 2019.
"Kehadiran perwakilan pimpinan pondok pesantren pada 2 event ekonomi syariah tersebut diharapkan dapat meningkatkan inisiatif dan semangat pesantren untuk mengembangkan unit usaha yang sesuai dengan kondisi pesantren-nya masing-masing," tuturnya.
Narasumber yang berasal dari Pondok Pesantren Istiqomah Al-Amin, Hasannuddin, menyatakan bahwa Pondok Pesantren sudah seharusnya dapat menjadi roda ekonomi syariah yang memiliki dampak langsung kepada ekonomi Santri dan juga masyarakat sekitarnya dan tidak terbatas pada lingkup institusi pendidikan saja.
Hasannuddin menambahkan, kemandirian ekcnomi sebuah Pondok Pesantren mutlak diperlukan mengingat Pondok Pesantren juga dapat menjadi ladang ilmu santri dalam melatih jiwa kewirausahaan, sehingga diharapkan ketika sudah lulus santri tersebut mampu menciptakan lapangan kerja di lingkungan sekitarnya.