REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- M Riza Pahlevi Tabrani kembali terpilih sebagai Direktur Utama PT Timah sebagai BUMN yang bergerak dalam usaha pertambangan timah. Pemilihan itu didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (10/2).
Selain M Riza Pahlevi Tabrani, pemegang saham juga menetapkan lima direksi lain yang akan menjalankan operasional PT Timah. Kelima direksi itu adalah Wibisono (Direktur Keuangan), Agung Pratama Direktur (Operasi dan Produksi), Alwin Albar (Direktur Pengembangan Usaha), Purwoko (Direktur Niaga), dan Muhammad Rizki (Direktur SDM).
Pemegang saham juga memilih lima komisaris yakni M Alfan Baharuddin (Komisaris Utama), serta Satriya Hari Prasetya, Rustam Effendi, Rudy Suhendar, dan Bambang Sunarwibowo.
Direktur Utama Timah, Riza Pahlevi menjelaskan pergantian direksi ini sebagai salah satu langkah perusahaan untuk penyegaran dan juga mengejar tantangan pada 2020 ini. Ia menjelaskan banyak hal yang akan dikerjakan perusahaan baik dari sisi eksplorasi cadangan sampai pada proyek hilirisasi.
"Pergantian ini merupakan upaya penyegaran dan percepatan dari kegiatan operasional perusahaan. Operasional kedepan akan banyak hal yang kita lakukan. Perlu ada pergerakan yang cepat agar kami bisa lebih baik kedepan," ujar Riza di Hotel Borobudur, Senin (10/2).
Riza merinci dua direksi yang baru adalah Direktur Keuangan dan Direktur Operasi dan Produksi. Riza menjelaskan Direktur Operasi dan Produksi dijabat oleh Agung Pratama yang memiliki pengalaman dibidang pertambangan. Ia mengatakan Agung lihai dalam pertambangan baik di laut maupun di darat.
Usai RUPS-LB, mantan Komisaris Utama PT Timah Fachry Ali mengharap direksi yang baru dapat membawa PT Timah menjadi lebih berkembang. Fachry juga mengharapkan para komisaris lebih cerewet dalam memberikan masukan kepada jajaran direksi dalam menjalankan usahanya.
Secara khusus, harapan itu disampaikan Fachry Ali kepada Rustam Effendi yang merupakan mantan Gubernur Bangka Belitung.