REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China menolak rencana pemasok Apple, Foxconn, untuk melanjutkan produksi pada Senin (10/2). Hal itu didorong kekhawatiran atas penyebaran virus corona.
Menurut para ahli kesehatan masyarakat, yang telah melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik Foxconn di selatan kota Shenzhen, pabrik Foxconn memiliki risiko tinggi infeksi virus corona. Sehingga, perusahaan tersebut diminta untuk tidak memulai kembali produksi.
Pabrik Iphone, Foxconn, juga membatalkan rencana untuk memulai kembali beroperasi di pusat kota Zhengzhou pada hari Senin. Foxconn Taiwan mengatakan jadwal operasi untuk pabriknya di China akan mengikuti rekomendasi pemerintah setempat.
“Kami belum menerima permintaan apa pun dari pelanggan kami tentang perlunya melanjutkan produksi lebih awal (dari rekomendasi pemerintah daerah)," kata perusahaan tersebut.
Foxconn diperkirakan akan menghadapi dampak besar dalam produksi dan pengiriman ke pelanggan. Ini termasuk Apple akan menghadapi gangguan jika pabrik di China berhenti beroperasi hingga lebih dari dua pekan.