REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah memberhentikan sementara penerbangan rute Indonesia-China sejak Rabu (5/2) sebagai antisipasi mencegah penyebaran virus Korona ke Tanah Air. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan AP II mematuhi keputusan pemerintah.
Menurut Awaluddin, AP II hanya memiliki satu rute layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China yakni di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia mengatakan, hanya layanan kargo yang masih beroperasi secara normal dengan sejumlah ketentuan yakni tidak membawa binatang hidup dari China.
"Untuk layanan kargo masih normal, namun tidak membawa binatang hidup dari China," ujar Awaluddin di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/2).
Awaluddin menyampaikan binatang hidup yang diimpor dari China selama ini didominasi burung Poksay. Dengan adanya kebijakan tersebut, kata Awaluddin, burung maupun binatang hidup dari China tak diperkenankan diangkut melalui layanan kargo.
Sebelumnya, Awaluddin mengatakan perseroan telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dengan keputusan ini. "Kami telah mempersiapkan hal ini dengan seluruh stakeholder terutama seluruh maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta-China dan sebaliknya. Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak," kata dia.
PT Angkasa Pura II, lanjutnya, sangat mendukung upaya pencegahan masuknya virus Korona. Awaluddin menjelaskan Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengoperasikan thermal scanner dan melakukan surveillance syndrome guna mengidentifikasi apabila ada penumpang pesawat yang terjangkit virus Korona.