Kamis 06 Feb 2020 15:10 WIB

Sandiaga Mampir ke Kantor Erick Thohir Bahas BUMN

Nama Sandiaga sempat kencang dikabarkan menempati posisi di BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/2).
Foto: Dok Istimewa
Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menerima kedatangan Sandiaga Uno di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Kamis (6/2). Erick menyebut pertemuannya dengan Sandi sebagai pertemuan yang bermanfaat. Erick dan Sandi juga membahas soal pengelolaan BUMN yang lebih baik ke depan.

Baik Erick dan Sandi, sama-sama mengenakan batik saat bertemu. Pertemuan dua sahabat ini berlangsung cukup singkat. 

"Tadi bro @sandiuno datang ke kantor. Pertemuan yang bermanfaat. Kami bertukar pikiran dan gagasan mengenai BUMN yang profesional dan transparan. Thanks sudah mampir," ujar Erick dalam akun Instagram-nya.

Sebelumnya, nama Sandiaga sempat kencang dikabarkan menempati posisi di BUMN. Namun, Erick mengungkapkan peluang Sandiaga Uno untuk menjadi salah satu komisaris utama BUMN amat kecil. Menurutnya, Sandiaga Uno saat ini sudah memposisikan diri sebagai politikus.

"Saya rasa kansnya sangat kecil (untuk Sandiaga menjadi salah satu komisaris utama BUMN)," ungkap Erick di Kemeterian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).

Erick mengatakan, sahabat lamanya itu tidak mungkin menduduki posisi tersebut. Saat ini, kata dia, Sandiaga sudah memposisikan diri sebagai politikus dan tengah melakukan safari politik ke daerah-daerah.

Menurutnya, jika Sandiaga bergabung dengan BUMN, maka mantan calon wakil presiden itu harus mengundurkan diri dari posisinya di Partai Gerindra saat ini. 

"Beliau banyak roadshow ke daerah-daerah. Kalau beliau bergabung ke BUMN, beliau harus mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra. Padahal baru gabung lagi," jelas Erick.

Di samping itu, beberapa waktu lalu Sandiaga mengaku bersedia membantu membesarkan dan menyelesaikan permasalahan yang ada di BUMN. Namun, jika ada tawaran kepadanya untuk menjadi salah satu direksi BUMN, Sandi mengatakan, lebih memilih di luar BUMN.

“Saya ingin berada di tengah masyarakat dan itu yang sudah saya sampaikan ke Pak Erick (Menteri BUMN). Saya sampaikan saya pasti akan bantu pemerintah merealisasikan targetnya,” ujarnya seusai acara Indonesia Economic Forum 2019 di Jakarta, Rabu (20/11).

Sandiaga menilai sebaiknya posisi BUMN bukan berasal dari kalangan politik. Sementara, ia sadar konsekuensi yang diterima apabila berada di perusahaan pelat merah, jabatan partai politik harus dilepaskan terlebih dahulu dan hal itu bukan menjadi pilihan Sandi.

"Saya sampaikan BUMN itu tempat yang harus betul-betul tidak berpolitik. Sebagai kader dari Gerinda, saya sampaikan kepada Pak Erick akan sangat disorot karena stakeholder ini punya rakyat. Jadi, jangan dia nanti pusing karena aspek politik nanti yang mendominasi," katanya.

Sandiaga menambahkan, pemilihan seorang direksi BUMN harus dilaksanakan secara transparan. Proses yang dilakukan seperti tes kompetensi dan wawancara harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut dia, pemerintah juga harus memastikan calon direksi yang dipilih tidak memiliki konflik kepentingan. BUMN harus dikelola tanpa ada sedikit pun pengaruh politik.

“Perusahaan milik negara ditugaskan untuk meningkatkan keaejahteraan rakyat sehingga harus dikelola secara profesional,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement