Selasa 04 Feb 2020 01:40 WIB

Pemerintah Buat Daftar Produk China yang Disetop Sementara

Daftar komplit impor dari China yang disetop akan selesai pada hari ini, Selasa.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kedua kanan). Kementerian Perdagangan akan membuat daftar lengkap barang impor asal China yang disetop sementara.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kedua kanan). Kementerian Perdagangan akan membuat daftar lengkap barang impor asal China yang disetop sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menuturkan, pihaknya masih akan membuat daftar produk impor dari China yang akan dihentikan sementara untuk masuk ke Indonesia. Kebijakan ini berlaku untuk komoditas yang berpotensi 'membawa' virus corona dari China ke Indonesia. 

Agus mengatakan, penentuan komoditas ini masih harus dikoordinasikan dengan kementerian/ lembaga terkait lain agar tidak salah sasaran. Salah satu kelompok komoditas yang sudah pasti masuk dalam daftar adalah hewan hidup atau wild animal. 

Baca Juga

"Itu yang sudah pasti, tapi yang lain-lain masih kita pertimbangkan, belum final," tuturnya ketika ditemui usai rapat koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2). 

Agus mengatakan, pemerintah menargetkan membuat daftar komplit pada Selasa (4/2). Keputusan itu termasuk memastikan apakah produk yang masuk dalam daftar akan dilarang sepenuhnya atau masuk ke karantina terlebih dahulu. Apabila diberhentikan, pemerintah juga akan memikirkan opsi substitusi impor dari negara lain. 

Sampai Senin malam, Agus mengakui, pemerintah belum merilis keputusan konkrit mengenai pembatasan impor produk asal Cina. Hanya saja, ia mengakui, pemerintah masih membuka opsi untuk mengimpor komoditas tidak hidup dari Cina. 

"Kami baru merencanakan impor mana saja yang kira-kira agak mengganggu karena ada virus Corona," katanya. 

Agus memastikan, kebijakan yang dirancang pemerintah tidak akan menghambat dunia bisnis. Tidak terkecuali ke industri pariwisata yang akan terdampak signifikan dengan pelarangan kunjungan wisatawan mancanegara Cina ke Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta kepada pelaku usaha maupun masyarakat umum untuk tidak terlalu khawatir terhadap rencana pembatasan impor.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pembatasan impor akan fokus pada barang-barang yang terkait dengan konsumsi. Produk bahan baku ataupun barang modal seperti otomotif tidak akan terdampak, seperti spare part mobil. 

Airlangga mengakui, virus corona kini sudah menjadi isu internasional yang pasti memberikan dampak ke Indonesia, termasuk terhadap sektor pariwisata. "Ini kan terkait virus outbreak, jadi ya secara global akan menurun," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement