Senin 03 Feb 2020 05:50 WIB

Pakar Ekonomi Islam: Gus Solah Putra Terbaik Indonesia

Gus Sholah meninggal dunia pada Ahad (2/2) malam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nidia Zuraya
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Islam, Irfan Syauqi Beik menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya KH Salahudin Wahid (Gus Solah). Di mata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini Gus Solah adalah seorang putra terbaik bangsa Indonesia.

"Saya ucapkan turut berduka cita atas wafatnya salah seorang tokoh bangsa yaitu Gus Solah. Semoga Allah menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya dan menempatkan almarhum di surga-Nya," kata Irfan kepada Republika, Ahad (2/2).

Irfan menyampaikan, Indonesia kehilangan salah seorang putra terbaiknya yang telah banyak berkontribusi dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Semoga bisa meneladani kepribadian Gus Solah dan komitmen beliau untuk tidak henti-hentinya berkarya serta menebar manfaat bagi sesama.

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini dikabarkan sedang dalam keadaan kritis di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Jakarta pada Ahad (2/2) sore. Pada Ahad malam sekitar jam 21.00 WIB tokoh Nahdlatul Ulama ini dikabarkan meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement