Ahad 02 Feb 2020 12:05 WIB

Turunkan Harga, Pemerintah Masifkan Operasi Pasar Cabai

Harga cabai rawit merah tembus Rpp 95 ribu per kilogram.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Pasokan cabai rawit merah yang didatangkan dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ke Pasar Induk Kramat Jati untuk kebutuhan operasi pasar. Sebanyak 10 ton cabai akan tiba pada Ahad, (2/2) di Jakarta.
Foto: BKP Kementan
Pasokan cabai rawit merah yang didatangkan dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ke Pasar Induk Kramat Jati untuk kebutuhan operasi pasar. Sebanyak 10 ton cabai akan tiba pada Ahad, (2/2) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan harga komoditas cabai di pasar tradisional masih terus bergejolak. Pemerintah memutuskan untuk menggelar operasi pasar khusus komoditas cabai, terutama jenis rawit merah yang hampir tembus di atas Rp 95 ribu per kilogram.

Operasi pasar cabai digelar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta serta Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang. Kepala Bidang Distribusi Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwti Nashwari mengatakan, operasi pasar digelar di pasar induk karena menjadi penentu harga. Khusunya di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga

"Untuk mempengaruhi pasar eceran perlu di mulai dari pasar induk. Kami sudah berkomitmen dengan pedagang besar untuk menjual maksimal cabai rawit merah Rp 40 ribu per kilogram ke pedagang eceran," kata Inti kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (2/2).

Inti menjelaskan, pedagang besar diberikan margin Rp 5.000 per kilogram karena harga dari pertani sebesar Rp 35 ribu per kilogram.  Adapun cabai di datangkan dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Sebanyak 10 ton cabai dari Wajo akan tiba sore ini di Jakarta sedangkan 5 ton cabai dari Hulu Sungai Selatan akan masuk pada Senin (3/2). Sementara, untuk jenis cabai merah keriting dan cabai merah besar akan didatangkan dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat serta Kabupate Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ia menyampaikan bahwa operasi pasar akan dilakukan hingga harga di pasar eceran turun. Khusus cabai rawit merah, rata-rata hara di Jabodetabek baru turun sekitar Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu per kg.

Kementan, kata Inti telah meminta kepada para pedagang besar untuk menjual cabai sesuai kesepakatan dengan margin yang ditentukan. Komitmen itu dituangkan dalam perjanjian antara Kementan dan PD Pasar Jaya.

Operasi pasar ini, lanjut Inti juga atas kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta dan Kementerian Perdagangan. "Kita tempatkan staf 24 jam di pasar induk untuk memantau kedatangan dan penjualan cabai ini. Kondisi saat ini memang perlu penangananan khusus. Kami juga minta pengertian pedagang," kata Inti.

Selain di pasar induk, Kementan juga menambah pasokan cabai rawit merah ke Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) di Jakarta dan Bogor. Volume yang dipasok per hari untuk dua lokasi tersebut sebanyak 1 ton dengan harga jual di konsumen Rp 40 ribu per kilogram.

"TTIC di provinsi lain juga sudah menyediakan cabai rawit merah namun memang jumlahnya tidak banyak," ujar dia.

Diketahui, pasokan cabai untuk operasi pasar di datangkan dari luar Jawa lantaran sentra cabai di Jawa baru memasuki masa panen raya pada Maret mendatang. Di satu sisi, terdapat penurunan pasokan yang disebabkan oleh faktor cuaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement