Jumat 31 Jan 2020 16:22 WIB

Di Tahun 2020 Lintasarta Tingkatkan Transformasi Digital

Lintasarta kini memiliki sejumlah produk layanan digital yang menjadi tren di pasar.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) tawarkan beragam produk layanan solusi bisnis tahun 2020.
Foto: Republika/Ali Mansur
PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) tawarkan beragam produk layanan solusi bisnis tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) sebagai penyedia produk connectivity dan IT Services terus bertransformasi. Dari awalnya hanya sabagai penyedia jaringan layanan komunikasi data kini menjadi ICT total solution provide. Kini mereka telah memiliki sejumlah produk layanan digital yang tengah menjadi tren di pasar.

Senior Advisor Strategic Business Development, Yosi Widiyanti menjelaskan produk layanan yang dimiliki pihaknya cukup beragam dan lengkap. "Ada data center, cloud services, dan yang terbaru itu ada managed Security Operations Center (SOC), WiFi Marketing, digital queuing system, smart campus mobile application, serta SKOTA," jelas Yosi saat jumpa pers di Kantor Lintasarta, Jakarta, Jumat (31/1).

Baca Juga

Menurut Yosi, produk-produk yang ditawarkan Lintasarta tersebut ada yang kelola sendiri atau melalui kerja sama dengan mitra. Selain itu, diantara produk yang dimiliki oleh Lintasarta ada yang lahir dari hasil program appcelerate dari kampus-kampus. Dengan program tersebut berupaya untuk membantu memasarkan produk hasil buatan mahasiswa tersebut.

"Produk layanan, Electronic Know Your Customer (e-KYC) ini merupakan produk hasil dari appcelerate kita saat  di Universitas Gadjah Mada (UGM)," tambahnya.

Untuk produk SKOTA itu menyediakan sistem informasi kota yang sangat lengkap. Seperti dari monitoring kota, command center, berbagai aplikasi penunjang lainnya. Bahkan dengan SKOTA Pajak, pelanggan Lintasarta bisa memastikan kemudahan pembayaran bagi wajib pajak dan keefektifan serta transparansi pengelolaan pajak bagi pemerintah daerah

"Untuk produk ini kami telah bekerja sama dengan 20 kota dan kabupaten untuk mendigitalisasikan wilayah mereka. Produk ini kami sasar untuk segmen pemerintahan, pendidikan atau juga kesehatan," ujar Yosi.

Sementara itu, General Manager Marketing Bayu Adi Pramono menegaskan, Lintasarta terus berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik bagi pelanggan dalam layanan teknologi informasi dan komunikasi. Di tahun 2020, Lintasarta masih terus berekspansi setelah mendorong pembangunan infrastruktur melalui kabel fiber optic.

"Infrastruktur ini sangat fundamental untuk penerapan smart city. Ini juga menjadi tantangan yang paling mendasar, prasyarat pertama untuk bisa menikmati layanan smart city (SKOTA) harus dipastikan ada jaringan internetnya dulu," papar Bayu.

Lanjut Bayu, dalam menawarkan produk, terutama smart city Lintasarta kerap menemukan kendala yang berbeda. Karena setiap wilayah memiliki umber daya yang berbeda di setiap daerah. Tentu saja, kota-kota besar seperti, Jakarta, Bandung, Medan dan lainnya akan jauh lebih mudah dibanding daerah yang infrastrukturnya belum memadai.

"Apalagi jika pelanggannya adalah perusahan itu cukup mudah saat membuat roadmapnya. Untuk produk layanan smart city, tahun ini kami targetkan hingga puluhan miliar rupiah. Target ini cukup beralasan karena anggarannya pun cukup besar," tutup Bayu.

Lintasarta merupakan anak perusahaan PT Indosat Tbk. Didirikan sejak April 1988 Lintasarta telah menjadi perusahaan ICT yang menghadirkan layanan komunikasi data serta internet yang handal hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Nusantara.

Saat ini Lintasarta telah melayani lebih dari 2.400 pelanggan korporasi dengan lebih 35 ribu jaringan. Itu meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, Managed Security & Collaboration, Data Center dan DRC, Cloud Computing, Managed Services, E-Health, Third Party Administrator (TPA) dan solusi total komunikasi data.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement