Kamis 30 Jan 2020 12:26 WIB

115 Juta Masyarakat Indonesia Keluar dari Garis Kemiskinan

Bank Dunia mencatat pengurangan jumlah kemiskinan terjadi 15 tahun terakhir.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia mencatat selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang sekarang berada di bawah 10 persen. Selama periode itu kelas menengah Indonesia tumbuh dari tujuh persen menjadi 20 persen dari total penduduk atau sekitar 52 juta orang.

World Bank Acting Country Director untuk Indonesia Rolande Pryce mengatakan jumlah masyarakat miskin yang baru saja keluar dari garis kemiskinan mencapai 45 persen dari penduduk Indonesia atau sebanyak 115 juta orang.

"Tingkat kemiskinan Indonesia mengalami penurunan yang berarti. Cukup banyak dari penduduk Indonesia yang sudah keluar dari jurang kemiskinan. Namun bukan berarti mereka terbebas dari kemiskinan," ujarnya saat acara Aspiring Indonesia di Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1).

Menurutnya kelas menengah dapat berinvestasi lebih banyak dalam sumber daya manusia. Maka kebijakan yang tepat untuk memperluas kelas menengah dapat membuka potensi pembangunan Indonesia dan mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.

"Permintaan dari kelas menengah dapat mendorong pertumbuhan. Mereka adalah sumber dari hampir setengah total pengeluaran rumah tangga di Indonesia," ucapnya.

Menurutnya Indonesia perlu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan upah yang lebih baik. Kemudian, didukung oleh sistem yang kuat untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan jaminan kesehatan universal.

"Hal ini itu memerlukan perbaikan lingkungan usaha dan investasi pada infrastruktur," ucapnya.

Ke depan, Bank Dunia merekomendasikan pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang tepat guna mendorong mereka masuk ke kalangan menengah. "Diperlukan juga perluasan akses jaminan sosial untuk perlindungan dari guncangan kesehatan dan ketenagakerjaan yang mengikis keuntungan ekonomi dan peluang mobilitas ke atas bagi jutaan orang yang ingin masuk dalam kelas menengah," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement