Rabu 29 Jan 2020 20:53 WIB

BKPM: Investasi China di Indonesia Terdampak Virus Corona

BKPM akan menghitung kemungkinan penurunan investasi dari China akibat corona.

Red: Nur Aini
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan virus corona yang sedang mewabah di China bisa berdampak pada realisasi Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung luar negeri dari negara tersebut ke Indonesia.

"Kita akan hitung lagi, tapi kalau sampai dua bulan virus corona ini tidak terselesaikan pasti akan berdampak pada realisasi FDI," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Terkait berapa besaran pengaruh atau kemungkinan penurunan investasi langsung luar negeri dari China, BKPM akan menghitung ulang. Hal itu termasuk pula di sektor apa saja mereka gagal masuk.

"Tentang potensi gagalnya mereka masuk di sektor apa dan di mana saja," kata dia.

Terkait jumlah investasi langsung luar negeri dari negara tirai bambu tersebut pada Januari 2020, Bahlil mengatakan hingga kini masih aman. Hal itu disebabkan kondisi yang mulai turun.

"Aman lah, karena mereka sudah turun kan. Biasanya kalau mereka turun di akhir tahun itu butuh waktu dua bulan," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak dari virus corona yang sedang mewabah di beberapa negara karena memiliki potensi untuk berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah berkaca dengan wabah virus SARS pada 2003 yang selain mempengaruhi perekonomian China sepanjang kuartal I dan II, tetapi akhirnya India juga terimbas cukup dalam.

"Ini menggambarkan bahwa risiko itu bisa unpredictable (tidak bisa diprediksi) dan very volatile (sangat fluktuatif), jadi semua negara wajib selalu mewaspadai," katanya.

Sri Mulyani menuturkan saat ini ketidakpastian dan risiko di global terjadi sangat cepat dan tidak dapat diprediksikan waktunya sehingga semua negara harus terus waspada

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement