Rabu 29 Jan 2020 16:52 WIB

BKPM akan Selesaikan Rp 600 Triliun Investasi yang Mangkrak

Sebelumnya total investasi proyek yang mangkrak mencapai Rp 708 triliun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, masih ada sekitar Rp 600 triliun investasi yang mangkrak di Tanah Air. Ditargetkan, seluruh proyek tersebut dapat terealisasi tahun ini.

"Sebelumnya total proyek mangkrak capai Rp 708 triliun, tapi sudah kita selesaikan Rp 180 triliun. Sisanya yang masih mangkrak harus saya selesaikan pada 2020," tegas Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (29/1).

Baca Juga

Ia menyebutkan beberapa investasi mangkrak yang sudah diselesaikan meliputi petrochemical, listrik, otomotif, serta pertambangan. "Jadi macam-macam (sektor), yang tidak ada tempat pijat dan spa," ujarnya.

BKPM, lanjut dia, akan terus fokus mewujudkan percepatan realisasi investasi dan mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi investor. Baik karena kendala perizinan, masalah pertanahan, maupun regulasi.

Beragam langkah nyata pun dilakukan melalui eksekusi proyek mangkrak. Ini sebagai salah satu strategi mencapai target realisasi investasi pada tahun 2020 yaitu Rp 886 triliun.

Bahlil yakin target tersebut bisa tercapai. "Insyaallah adanya Inpres Nomor 7/2019 dan kehadiran pejabat perwakilan Kementerian di BKPM bulan depan (Februari 2020) pasti sangat membantu. Kita tunggu saja,” tuturnya.

Sepanjang 2019, BKPM mencatat total realisasi investasi mencapai Rp 809,6 triliun. Terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 386,5 triliun atau sekitar 47,7 persen dari seluruh investasi. Sedangkan 52,3 persen di antaranya masih dikuasai Penanaman Modal Asiang (PMA), nilainya sebesar Rp 423,1 triliun (52,3 persen).

Sebaran investasi tersebut masih didominasi Pulau Jawa atau sebanyak 53 persen dari total investasi, dengan nilai Rp 434,6 triliun. Sedangkan di luar Pulau Jawa sebanyak 46,3 persen, nilainya sebesar Rp 375 triliun.

Selanjutnya, provinsi dengan nilai realisasi investasi baik PMDN maupun PMA terbesar sepanjang tahun lalu, yaitu Jawa Barat, nilainya sebesar Rp 137,5 triliun. Diikuti oleh DKI Jakarta Rp 123,9 triliun, Jawa Tengah Rp 59,5 triliun, Jawa Timur Rp 58,5 triliun, dan Banten Rp 48,7 triliun.

Selama periode Januari sampai Desember 2019, BKPM menyatakan, Singapura masih menjadi negara asal investasi terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$ 6,5 miliar dolar AS atau 23,1 persen dari total investask. Selanjutnya Republik Rakyat Tiongkok 4,7 miliar dolar AS (16,8 persen), Jepang 4,3 miliar dolar AS (15,3 persen), Hong Kong 2,9 miliar dolar AS (10,2 persen), dan Belanda 2,6 miliar dolar AS (9,2 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement