Selasa 28 Jan 2020 17:27 WIB

GMF Targetkan Laba Bersih 2020 Tumbuh 5 Persen

GMF menargetkan laba bersih 33,01 juta dolar AS.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF AeroAsia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk Tazar Marta Kurniawan optimistis pada tahun ini mengalami perbaikan kinerja. Dia mengatakan pada 2020, GMF menargetkan pertumbuhan laba bersih.

"Memasuki tahun 2020, kami menargetkan pendapatan dapat tumbuh sekitar lima persen dengan pertumbuhan laba bersih sekitar 10 persen," kata Tazar di Gedung Garuda City Center, Cengkareng, Selasa (28/1).

Baca Juga

Dia menjelaskan kenaikan pendapatan GMF tahun ini akan diikuti langkah efisiensi. Beberapa diantaranya seperti melakukan efisiensi dengan mengoptimalkan kapabilitas yang dimiliki dan juga memaksimalkan penggunaan Part Manufacturing Approval (PMA).

Hanya saja, Tazar mengatakan untuk revenue pada 2019 GMF belum bisa mengumumkannya karena masih dalam tahapan audit. "Tetapi dalam hal revenue sesuai dengan apa yang kita canangkan yang awal 2019 kurang lebih hampir sama," ucap Tazar.

Pada awal 2019, berdasarkan laporan keuangannya, GMF menargetkan laba bersih 33,01 juta dolar AS. Sementara itu, GMF juga menargetkan pendapatan mencapai 510,16 juta dolar AS.

Tazar yakin pada 2020 GMF akan kembali membukukan pertumbuhan pendapatan. "Ini seiring dengan ekspektasi peningkatan aktivitas penerbangan untuk group serta terus tumbuhnya perolehan pendapatan dari perawatan pesawat non group," ujar Tazar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement