Rabu 22 Jan 2020 19:26 WIB

BNI Kaji Pembukaan Cabang di Luar Negeri

BNI membidik wilayah di Indocina yakni Kamboja dan Vietnam.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
BNI sedang mengkaji untuk membuka cabang di wilayah Indocina seperti Kamboja dan Vietnam. Foto teller menghitung uang rupiah di Bank BNI, (ilustrasi).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
BNI sedang mengkaji untuk membuka cabang di wilayah Indocina seperti Kamboja dan Vietnam. Foto teller menghitung uang rupiah di Bank BNI, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk meninjau ulang pembukaan cabang baru di luar negeri. Saat ini, perseroan memiliki delapan kantor cabang di luar negeri.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan perseroan membidik wilayah di Indocina yakni Kamboja dan Vietnam. “Kita punya outlet di Myanmar dan mau menangkap bisnis dengan Indochina,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (22/1).

Baca Juga

Menurutnya saat ini perseroan masih dalam tahap peninjauan dan belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. “Sedang kami review kemudian perlu office di sana atau kemungkinan negara lain Vietnam dan Kamboja,” ucapnya.

Saat ini bisnis internasional BNI terus tumbuh dan mampu menjadi unsur pembeda utama antara BNI dengan bank-bank yang berbasis pada pembiayaan korporat lain di Indonesia. Tercatat kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9 persen year on year (yoy) dari Rp 38,59 triliun pada 2018 menjadi Rp 42,39 triliun pada akhir 2019.

Adapun kinerja penyaluran kredit dari cabang luar negeri tersebut menghasilkan pendapatan bunga sebesar Rp 3,36 triliun atau tumbuh 20,5 persen yoy dibandingkan pada 2018 sebesar Rp 2,79 triliun.

Dari sisi pendapatan non bunga juga mengalami peningkatan 105,3 persen dari Rp 243,67 miliar pada 2018 menjadi Rp 499,74 miliar pada  2019. Atas kinerja tersebut, seluruh kantor cabang luar negeri mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,1 triliun pada akhir 2019.

Sementara Direktur Keuangan BNI Ario Bimo menambahkan pertumbuhan bisnis bank di luar negeri ini didorong banyaknya nasabah korporat dari pebinis global. "Dari seluruh nasabah korporat BNI sebanyak 15 persen- 25 persen di antaranya para pebisnis global," ucapnya.

Menurutnya keberadaan kantor cabang luar negeri juga memberikan dampak positif bagi Indonesia. Kantor-kantor BNI cabang luar negeri mampu menghasilkan profit, sehingga terdapat sumber devisa baru.

“Kantor BNI cabang luar negeri juga dapat menyalurkan kredit kepada para eksportir Indonesia,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement