Rabu 22 Jan 2020 07:22 WIB

Maskapai Brasil akan Terbangkan 737 MAX pada April

Maskapai berbiaya murah Brazil, GOL, akan menerbangkan Boeing 737 MAX pada April

Rep: Idealisa Masyrafina/Kiki Sakinah/ Red: Christiyaningsih
Maskapai berbiaya murah Brazil, GOL, akan menerbangkan Boeing 737 MAX pada April. (Ilustrasi)
Foto: VOA
Maskapai berbiaya murah Brazil, GOL, akan menerbangkan Boeing 737 MAX pada April. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Maskapai berbiaya murah Brazil, GOL, yang memiliki 130 pesawat Boeing 737 MAX yang digrounding, diperkirakan akan menerbangkan jet itu pada April. Direktur keuangan GOL Richard Lark mengatakan perusahaan berharap untuk mendapatkan kesepakatan kompensasi dalam beberapa bulan.

"Kami di GOL berencana (menerbangkan 737 MAX) pada April," kata Lark dilansir Reuters, Selasa (21/1).

Baca Juga

Dia berharap untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Boeing dalam beberapa bulan terkait dengan kerugian akibat keterlambatan pengiriman. Maskapai saat ini mengoperasikan 106 jet Boeing 737-800 serta 24 jet 737-700 lainnya dengan kapasitas penumpang lebih kecil.

Mengenai MAX, jika Boeing dapat melanjutkan pengiriman, GOL diharapkan akan menerima 16 pesawat yang telah diselesaikan pada 2020. Dengan ketujuh pesawat yang sudah dikirim, perusahaan akan mengakhiri tahun dengan 23 unit model yang mampu membawa 186 penumpang. Pada 2024 akan ada 51 pesawat yang diharapkan untuk menarik bagian dari pesawat Boeing yang lebih tua.

Sebelumnya pada 10 Januari silam, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan pihaknya berencana untuk mengenakan denda terhadap perusahaan pembuat pesawat terbang asal AS, Boeing, sebesar 5,4 juta dolar AS. Boeing akan dikenakan denda lantaran dituduh gagal mencegah pemasangan bagian yang rusak pada pesawat 737 MAX.

FAA menuduh Boeing gagal mengawasi pemasokya secara memadai guna memastikan mereka mematuhi sistem jaminan kualitas perusahaan.

"Boeing dengan sadar telah menyerahkan pesawat untuk sertifikasi kelaikan udara akhir kepada FAA setelah menentukan bahwa bagian-bagian itu tidak dapat digunakan karena kegagalan dalam uji kekuatan," demikian pernyataan FAA seperti dilansir Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement