REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah seiring revisi proyeksi ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,22 persen di level Rp 13.669 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 13.639 per dolar AS.
"Euforia pasar tentang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di 22-23 Januari meredup, setelah data eksternal yang cukup kuat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (21/1).
Walaupun banyak pengamat yang mengatakan Bank Indonesia masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 5 persen, ada pula pengamat yang memperkirakan bank sentral akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.
Dari eksternal memperlihatkan IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3 persen dari 3,4 persen pada Oktober 2019 lalu. IMF juga memangkas perkiraan untuk 2021 sebesar 0,2 persen menjadi 3,4 persen, mempertimbangkan perlambatan di India dan pasar negara berkembang lainnya.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp 13.644 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.643 per dolar AS hingga Rp 13.675 per dolar AS. Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 13.658 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.654 per dolar AS.