REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai awal 2020 mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, untuk memperkuat sistem kelistrikan setempat.
General Manager PLN UIW NTB Rudi Purnomolokadi Mataram, NTB, Kamis (16/1), mengatakan PLTS Sambelia berkapasitas lima MW merupakan komitmen PLN terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Sebelumnya, PLN UIW NTB telah mengoperasikan tiga PLTSlainnyauntuk memperkuat sistem kelistrikan di Lombok pada Juli 2019.
"Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan EBT di NTB. Rencana jangka panjang masih akan ada beberapa titik yang akan kita pasanglagi," kata Rudi.
Ia menyebutkan pembangunan PLTS Sambelia dimulai sejak Agustus 2017, hingga beroperasi pada akhir Desember 2019. Selain ramah lingkungan, pengoperasian PLTSakan berdampak pada efisiensi karena mampu mengurangi pemakaian bahan bakar minyak pembangkit.
"PLTS jauh lebih efisien terhadap biaya produksi yang dikeluarkan. Selisihnya sekitar Rp 900 per kWh terhadap pembangkit yang menggunakan solar. Namun, meski efisien, pastinya tidak akan memengaruhi mutu dan kualitas layanan kami kepada masyarakat," ujar Rudi.
Pengoperasian PLTS Sambelia, lanjut dia, juga memberikan kontribusi positif terhadap bauran energi di NTB. Pada Juni 2019, PLTS hanya memberikan kontribusi sebesar 0,1 persen terhadap bauran energi di NTB . Namun, pada akhir 2019, kontribusinya meningkat menjadi 2,8 persen.
Secara keseluruhan, PLN UIW NTB telah mengoperasikan PLTS di tujuh lokasi tersebar, yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, di Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, Sengkol di Kabupaten Lombok Tengahdan Selong, Pringgabaya, serta Sambelia di Kabupaten Lombok Timur.
Ketujuh PLTS tersebut mampu menyuplai sebesar 8,5 persen dari daya mampu total pada siang hari untuk sistem Lombok, yaitu sebesar 233 MW. Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral NTB Muhammad Husni menyampaikan apresiasi atas beroperasinya PLTS Sambelia.
Menurut dia, beroperasinya PLTS Sambelia tersebut menunjukkan komitmen PLN untuk terus berupaya mewujudkan kebijakan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTB, terkait peningkatan kontribusi EBT dalam pemenuhan kebutuhan energi khususnya listrik.
"Saya berharap ke depan akan terus diupayakan peningkatan kontribusinya, sehingga target kontribusi EBT nasional sebesar 23 persen pada 2025 dapat kita wujudkan," kata Husni.
Data PLN UIW NTB hingga akhir 2019, total daya yang dibangkitkan dari pembangkit EBT adalah sebesar 36,2 MW atau sebesar 12,5 persen dari total keseluruhan daya mampu pembangkit, yaitu sebesar 289 MW. Sebagian besar EBT tersebut bersumber dari air dan surya.