Senin 13 Jan 2020 08:25 WIB

Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi 3,4 Miliar Dolar AS

Mayoritas kredit sindikasi Bank Mandiri ke sektor Infrastruktur dan ketenagalistrikan

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya meningkatkan penyaluran pinjaman sindikasi, baik kepada perusahaan BUMN maupun swasta. Sepanjang 2019, perseroan terlibat dalam 34 transaksi sindikasi dengan nilai total kredit sindikasi yang arranged sebesar 12,32 miliar dolar AS.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, nilai total kredit sindikasi setara dengan porsi pembiayaan yang dikontribusi Bank Mandiri sebesar 3,4 miliar dolar AS.

"Pada tahun lalu, kami mencatat penyaluran kredit sindikasi yang sangat berkembang, termasuk pembiayaan secara structured finance," ujarnya dalam keterangan tulis pada Senin (13/1).

Hal ini menempatkan Bank Mandiri pada posisi pertama kategori Mandated Lead Arranger dan posisi pertama kategori Bookrunner dalam Bloomberg League Table Reports Indonesia Borrower Loans 2019. Selain itu, Bank Mandiri juga menempati urutan pertama dalam kategori Participants in Syndication Market dalam Bloomberg League Table yang menggambarkan limit partisipasi Bank Mandiri terhadap pasar sindikasi Indonesia.

"Kami juga aktif memperkuat eksistensi di kancah pasar sindikasi internasional, yang tercermin pada posisi Bank Mandiri sebagai bank dari Indonesia dengan peringkat tertinggi dalam daftar Mandated Lead Arranger and Bookrunner di ASEAN loan berdasarkan data Bloomberg League Table Reports 2019," jelasnya.

Pada tahun 2019, mayoritas kredit sindikasi Bank Mandiri ke sektor Infrastruktur, ketenagalistrikan beserta pembangkit listrik, migas, energi dan industri pertambangan Salah satu contohnya, Alexandra menjelaskan kredit berskema sindikasi yang dikucurkan ke PT Angkasa Pura I (Persero) menjelang penutup tahun lalu. 

“Kredit sindikasi yang dimaksudkan untuk membuka jaringan distribusi ke daerah-daerah terpencil itu ditandatangani pada 23 Desember 2019 dengan nilai total Rp 4 triliun,” ucapnya.

Bank Mandiri terbukti aktif dalam pembiayaan infrastruktur sektor pertambangan mulai dari nikel hingga emas. Diharapkan hilir dari sindikasi ini mampu menambah nilai barang tambang yang pada gilirannya akan menambah pendapatan pemerintah melalui pajak dan PNBP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement