REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan perkembangan aliran portofolio dana asing yang masuk ke Indonesia. Hingga 9 Januari 2020, aliran dana masuk mencapai Rp 10,1 triliun.
"Portofolio inflow jumlahnya Rp 10,1 triliun, yang masuk Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 10 triliun," katanya di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (10/1).
Menurutnya, ada beberapa penurunan di obligasi korporasi kecil. Perry menilai prospek instrumen keuangan Indonesia masih menarik di mata global. Ia berharap portofolio inflow ini akan memperkuat stabilitas eksternal Neraca Pembayaran Indonesia, neraca modal pada kuartal I.
Suburnya investasi akan bergantung pada fundamental ekonomi Indonesia yang stabil di mata investor. Nilai tukar rupiah yang menunjukkan penguatan menunjukan fundamental ekonomi yang menguntungkan.
Ini diukur dari perkiraan pertumbuhan ekonomi antara 5,1-5,5 persen, fundamental inflasi rendah di kisaran sasaran, stabilitas eksternal terjaga, defisit neraca perdagangan (CAD) sebesar 2,5-3 persen, dan pembiayaan CAD diproyeksi akan lebih besar dari surplus neraca modal.
"Penguatan rupiah konsisten dengan kondisi fundamental Indonesia membaik ini konsisten," katanya.
Secara mekanisme pasar juga membaik bahwa pasokan valuta asing lebih tinggi yakni dari sisi pasokan dan juga dari aliran modal asing. Penguatan rupiah menunjukkan keberhasilan kebijakan Bank Indonesia dan stabilitas nilai tukar dan mekanisme pasar di tahun 2019.