REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visionet Internasional (OVO) mencatat pertumbuhan jumlah nilai transaksi hingga 55 persen pada 2019. Peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan diklaim sebesar lebih dari 40 persen.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan perkembangan ini menggarisbawahi terus bertumbuhnya adopsi layanan keuangan digital. "Seiring dengan kepercayaan pengguna terhadap ekosistem OVO," katanya di Jakarta, Rabu (8/1).
OVO berkomitmen untuk meningkatkan akses kepada ekosistem digital dengan bersinergi. Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time.
Peningkatan jumlah transaksi tercatat lebih dari 70 persen di tahun 2019. Sebagai upaya demokratisasi layanan keuangan digital, OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital.
Saat ini 28 persen pengguna OVO termasuk kategori underbanked. Karaniya menambahkan OVO berkomitmen untuk mempercepat inklusi finansial di segmen mikro sehingga menggandeng sejumlah mitra yang menargetkan pasar yang sama.
"Peningkatan inklusi perlu kerja sama semua pihak, tanpa sinergi bagaimana kita bisa menangani populasi yang sebesar ini," katanya.