REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visionet Internasional (OVO) berkolaborasi dengan PT Pegadaian (Persero) untuk memperluas layanan sekaligus mendorong pertumbuhan dan pemerataan inklusi keuangan di Indonesia. Kini mengisi dompet digital OVO bisa melalui institusi keuangan nonbank tertua di nusantara tersebut.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyampaikan sinergi tersebut berpotensi membawa lebih dari 13,4 juta nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital. Berdasarkan data terakhir, OVO memproses 1 miliar transaksi dalam satu tahun secara real time.
"Peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70 persen di tahun 2019," katanya di Jakarta, Rabu (8/1).
Ini diharapkan mendorong pertumbuhan tingkat inklusi keuangan di daerah pelosok. Sebagai institusi nonbank tertua di Indonesia, Pegadaian memiliki jaringan yang kuat di seluruh wilayah Indonesia.
Karaniya menegaskan komitmen OVO mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Sebagai upaya demokratisasi layanan keuangan digital, OVO secara khusus merangkul masyarakat yang belum tersentuh kemudahan layanan keuangan modern ke dalam ekosistem ekonomi digital.
"Saat ini 28 persen pengguna OVO termasuk kategori underbanked," katanya.
Strategi ekosistem terbuka yang dilakukan oleh OVO, secara signifikan mampu memperluas adopsi serta pertumbuhan jumlah merchant, khususnya pengusaha mikro, kecil dan menengah. Sebelumnya, mereka tidak tersentuh layanan keuangan modern.