REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan melakukan impor LPG langsung dari Adnoc, perusahaan migas asal Uni Emirat Arab. Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan nantinya kerjasama ini akan ditandangi dengan penandatanganan nota kerjasama oleh Pertamina dan Adnoc di UEA 11 Januari esok.
Budi menjelaskan langkah ini merupakan salah satu langkah efisiensi yang bisa dikantongi perusahaan daripada mengimpor LPG melalui trader. Ia menjelaskan efisiensi akan lebih meningkat dengan kerja sama langsung ini.
"Ya ini lebih efisien buat Pertamina, jadi langsung dari Adnoc. Tidak lewat perantara," ujar Budi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Selasa (7/1).
Budi juga menjelaskan nantinya kerja sama impor LPG dengan Adnoc ini akan berlaku selama satu tahun dengan tingkat volume yang sesuai kebutuhan dari PLN.
"Volumenya sekitar 170 ribu sampai 520 ribu mmscfd tergantung kebutuhan Pertamina," ujar Budi.
Selain impor LPG, Pertamina bekerja sama dengan Adnoc juga dalam rangka pengembangan kilang Balongan. Budi menjelaskan nantinya Adnoc akan masuk ke pengembangan Kilang Balongan untuk kajian bersama dengan Pertamina. Selain dengan Adnoc, pertamina juga akan bekerj sama dengan Mubadala untuk pengembangan proyek kilang Balikpapan.