REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memberikan target realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja pada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang baru ditetapkan di akhir tahun 2019. Apabila tidak tercapai, tindakan tegas akan diberikan secara bertahap dengan tahapan terakhirnya adalah mencabut status KEK.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, target tiap KEK berbeda. Ia memastikan, penentuan target sudah melibatkan pemangku kepentingan terkait, terutama pemerintah daerah (pemda) sebagai bagian dari pengelola KEK.
"Kami duduk bersama, dari awal kita dorong betul targetnya sekian. Termasuk kita ingatkan kalau targetnya tidak tercapai, apa implikasinya," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (6/1).
Tiga KEK yang diberikan target oleh pemerintah adalah KEK Likupang di Sulawesi Utara, KEK Kendal di Jawa Tengah dan KEK Singhasari di Jawa Timur. Untuk KEK Singhasari, pemerintah menetapkan target investasi Rp 12,5 triliun dalam hitungan empat sampai lima tahun. Sementara itu, jumlah penyerapan tenaga kerja diperkirakan dapat mencapai 6.863 orang saat KEK optimal beroperasi.
Susiwijono mengatakan, KEK Singhasari disiapkan sebagai pusat pariwisata bertaraf internasional sekaligus pusat industri kreatif atau digital. KEK ini diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi digital dengan menggandeng beberapa perusahaan teknologi multinasional seperti Amazon, IBM, Apple, dan Google, serta akan bekerja sama dengan beberapa universitas terkemuka di dunia.
Sementara itu, target investasi di KEK Likupang adalah Rp 7,1 triliun untuk jangka menengah. Total lapangan kerja yang tercipta diharapkan sampai 65 ribu orang.
"Itu penyerapan secara direct ataupun indirect karena bergeraknya di sektor pariwisata," ujar Susiwijono.
Terakhir, KEK Kendal yang diusulkan PT Kawasan Industri Kendal (KIK) ditargetkan dapat meraih investasi Rp 70 triliun. Angkanya terbilang besar dibandingkan KEK lain mengingat daerah Kendal sudah berkembang sebagai kawasan industri.
Pemerintah juga menargetkan KEK Kendal sebagai hub ekspor dengan nilai 500 juta dolar AS per tahun. Aktivitas di sana diharapkan mampu menghasilkan 250 juta dolar AS target substitusi impor per tahun. Sebanyak 20 ribu orang diproyeksikan akan bekerja di dalamnya.