Jumat 03 Jan 2020 14:33 WIB

Pengamat Ekonomi Nilai Banjir Paling Rugikan Masyarakat

Area bisnis tidak terlalu terdampak banjir karena sedang libur.

Warga membersihkan barang-barang miliknya pascabanjir yang melanda Kompleks IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (3/1/2019). Banjir yang disebabkan meluapnya Kali Pesanggrahan di Kompleks IKPN Bintaro itu mulai surut.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Warga membersihkan barang-barang miliknya pascabanjir yang melanda Kompleks IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (3/1/2019). Banjir yang disebabkan meluapnya Kali Pesanggrahan di Kompleks IKPN Bintaro itu mulai surut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Haryadin Mahardika menilai banjir yang melanda wilayah Jabodetabek kali ini menimbulkan kerugian material besar. Terutama bagi masyarakat.

"Dampaknya dari sisi ekonomi tentu ada. Terutama kerugian material dari masyarakat," ujar Haryadin, Jumat (3/1).

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa banjir kali ini lebih banyak berdampak di area-area hunian atau residensial, sehingga yang mengalami kerugian terbesar adalah masyarakat.

Namun dampaknya terhadap bisnis, menurut pengamat ekonomi tersebut, cukup terkendali. Sebab banjir kali ini tidak cukup besar di pusat-pusat bisnis.

"Sedangkan terhadap bisnis, mengingat banjir terjadi pada hari libur sehingga aktivitas bisnis tidak banyak terjadi," katanya.

Hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Cuaca hujan yang mengguyur Jakarta dan wilayah sekitarnya juga meluas hingga menggenangi sejumlah rute jalan tol dan sarana prasana transportasi publik lainnya seperti Stasiun Kereta Api Tanah Abang.

Namun banjir di beberapa wilayah pada Jumat (3/1) telah surut seperti di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sejak Jumat pagi sehingga aktivitas warga dan lalu lintas kembali normal.

Selain itu sejumlah ruas jalan di Jakarta Selatan yang sempat tergenang air, sudah bisa dilalui seperti biasa. Tidak ada pengalihan maupun penutupan ruas jalan setelah banjir surut.

Begitu pula dengan banjir yang melanda kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, mulai surut dan membuat warga yang sebelumnya terisolasi akibat genangan hingga mencapai ketinggian 40 centimeter (cm) kini mulai beraktivitas normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement