Kamis 02 Jan 2020 10:35 WIB

Jokowi: Bersihkan Bursa dari Praktik Goreng Saham

Praktik goreng saham merugikan dan menghilangkan kepercayaan investor.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo membuka perdagangan saham awal tahun di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Presiden Joko Widodo membuka perdagangan saham awal tahun di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020 pada Kamis (2/1) pagi. Dalam sambutan pembukaannya, ada sebuah pesan esensial yang disampaikan presiden. Jokowi meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI bekerja keras menghapus praktik goreng-menggoreng saham.

Presiden juga meminta otoritas di bursa secara ketat menindak oknum-oknum yang menjalankan praktik manipulasi ini. Saham gorengan merupakan saham yang harganya 'dimanipulasi', misalnya dinaikkan dalam waktu singkat. Meski terlihat menarik, namun saham gorengan ini tak aman untuk investasi jangka panjang karena harganya tidak stabil.

"Segera bersihkan bursa dari praktik jual beli saham yang tidak benar. Jangan kalah dengan yang jahat-jahat. Jangan sampai ada lagi dari 100 (harga saham per lembar) digoreng jadi 1.000, goreng-goreng jadi 4.000," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Presiden menekankan bahwa Indonesia sedang disorot dunia internasional. Terlebih, ujar Jokowi mengutip Bloomberg, pasar Indonesia mengungguli India, Brasil, dan Cina sebagai pasar paling menarik bagi investor. Mengacu pada fakta ini, Jokowi memandang bahwa pasar nasional pun harus berbenah dan menjaga kepercayaan investor. Salah satunya dengan melawan praktik-praktik manipulasi dan penipuan di bursa efek.

"Praktik goreng-gorengan saham yang menimbulkan korban dan kerugian tidak boleh ada lagi. Berikan perlindungan kepada investor. Manipulasi pasar dan trans keuangan yang menjurus pada fraud, pada kriminal harus ditindak dengan tegas," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini disebutnya bukan tanpa dasar. Presiden mengaku sudah mendapat laporan dan informasi mengenai hal ini. Ia pun meminta BEI dan OJK berkoordinasi untuk benar-benar membersihkan praktik kotor di bursa ini.  

Sebelumnya, Kementerian BUMN juga sempat menyinggung adanya dugaan salah satu penyebab gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (persero). Salah satunya adalah investasi Jiwasraya yang disalurkan untuk membeli saham-saham gorengan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement