Selasa 31 Dec 2019 11:41 WIB

Ini Perbedaan OKB Alias Orang Kaya Baru dengan yang Lama!

Biasanya tujuan utama bagi orang kaya baru di Singapura adalah menabung untuk pensiun

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Oh...Ternyata Ini Perbedaan OKB Alias Orang Kaya Baru dengan yang Lama!. (FOTO: Unsplash/Sharon Mccutcheo)
Oh...Ternyata Ini Perbedaan OKB Alias Orang Kaya Baru dengan yang Lama!. (FOTO: Unsplash/Sharon Mccutcheo)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Seseorang dapat dikategorikan sebagai orang kaya saat mereka memiliki harta melimpah. Namun, saat ini, orang-orang kaya juga terdiri dari dua jenis, OKB alias orang kaya baru dengan orang yang sudah mencapai kesejahteraan.

Baca Juga

Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Apa saja ya?

Wealth Expectancy Report bank 2019, yang diterbitkan pada hari Kamis (19/12/2019) menyurvei 10.000 individu yang kaya, makmur, dan bernilai tinggi di seluruh Asia - termasuk 976 dari Singapura. Di mana, survei tersebut melihat dari kebiasaan menabung dan berinvestasi.

Melansir Business Insider, Minggu (29/12/2019), berkaca dari Singapura, orang kaya baru terlihat dari penghasilannya antara 5.000 dolar singapura atau setara dengan Rp 51,6 juta sampai dengan 10.600 dolar Singapura atau setara dengan Rp 109 juta per bulan.

Baca Juga: Waduh! Punya Wajah Tampan Bisa Jadi Ancaman Sulit Dapat Pekerjaan

Sedangkan, di Singapura masyarakat yang dipanggil dengan sebutan orang kaya lama jika berpenghasilan di atas 10.600 dolar Singapura atau setara dengan Rp 109 juta per bulan. Sementara itu orang-orang yang berpenghasilan lebih tinggi lagi yakni orang paling kaya, akan memiliki aset di atas senilai 1,3 juta dolar singapura atau setara dengan Rp 13,4 miliar.

Biasanya tujuan utama bagi orang kaya baru di Singapura adalah menabung untuk pensiun. Sementara itu orang kaya lama akan memprioritaskan menabung uang mereka pada investasi properti agar bernilai tinggi dan juga untuk waktu yang lama.

Lebih dari 70 persen penduduk Singapura yang makmur menggunakan rekening tabungan untuk melakukan investasi. Di mana, 20 persennya digunakan untuk investasi real estat (Real Estate Investment Trust/Reits).

Sementara itu, individu yang lebih kaya dan memiliki properti yang bernilai tinggi memarkir tabungan mereka dalam ekuitas dan Real Estate adalah sebuah langkah yang bisa membantu mereka menambah kekayaan lebih cepat.

Ditemukan juga bahwa ada sekitar 40 persen orang dalam dua kelompok ini menggunakan alat investasi digital atau investasi online. Hal ini berbeda jika kita bandingkan dengan seperempat dari orang kaya yang baru muncul.

Baca Juga: Saat Bayi Dibuang ke Tong Sampah, Kini Jadi Konglomerat Berharta Melimpah!

"Studi ini menunjukkan bahwa banyak yang memilih rekening tabungan untuk menambah kekayaan mereka, yang memberi perlindungan modal dan likuiditas dengan mengorbankan pengembalian begitu inflasi diperhitungkan." ungkap Kepala perbankan ritel Standard Chartered di Singapura Dwaipayan Sadhu.

Pihak bank memprediksi, ketiga kelompok ini cenderung memiliki tabungan pensiun yang tidak mencukupi untuk mempertahankan gaya hidup mereka. Hal ini terlepas dari kemakmuran mereka.

Berdasarkan perkiraan usia harapan hidup 91 tahun, laporan tersebut memperkirakan bahwa responden Singapura akan memiliki pendapatan sekitar 9.000 dolar Singapura atau setara dengan Rp 92 juta per bulan selama masa pensiun. Hal ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran bulanan mereka saat ini, yaitu sekitar 17.000 dolar Singapura atau sekira Rp 175 juta.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement