REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2020 mendatang. Sebagai langkah awal, BP Tapera akan melakukan initial project untuk menentukan segmen masyarakat yang akan digarap.
"Kami akan melakukan segmentasi dulu, masyarakat yang penghasilannya di atas UMR sampai Rp8 juta adalah segmen kami," kata Komisioner BP Tapera, Adi Setianto di Jakarta, Kamis (26/12).
Menurut Adi, dalam lima tahun ke depan BP Tapera akan lebih fokus mengelola tabungan perumahan untuk ASN. Dana tabungan nantinya akan dikelola secara transparan dengan menggandeng bank kustodian dan manajer investasi.
Setelah sukses diaplikasikan pada ASN, secara bertahap badan akan menggandeng pihak swasta untuk menyasar masyarakat umum. Menurut Adi, ini sejalan dengan amanat undang undang untuk terlebih dulu menyasar ASN.
Adi mengungkapkan, BP Tapera telah memiliki dana senilai lebih dari Rp 10 triliun yang berasal dari tabungan perumahan di Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum).
Dari sisi potensinya, peserta tabungan perumahan rakyat diperkirakan mencapai sekitar 139 juta orang pada 2024 mendatang. Sedangkan dana yang dihimpun bisa mencapai sekitar Rp 70 triliun.