Rabu 25 Dec 2019 15:13 WIB

China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

China akan mempercepat pengembangan teknologi blockchain di sektor keuangan

Rep: Puti Almas/ Red: Nidia Zuraya
Uang kripto (ilustrasi)
Foto: pixabay
Uang kripto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI — China akan memperluas ruang lingkup dari platform percontohan pembiayaan lintas batas blockchain. Menurut Lu Fei, seorang wakil kepala Administrasi Negara Valuta Asing negara itu (SAFE), regulator akan memperkuat integrasi fintech dan pasar valuta asing, sambil tetap mempertahankan pengawasan, serta pengembangan teknologi.

"Kami secara bertahap akan memperluas cakupan pilot dan skenario aplikasi teknologi blockchain dalam pembiayaan lintas batas dan manajemen makro,” ujar Lei pada Selasa (24/12).

Baca Juga

Lei mengatakan pada saat yang sama, Pemerintah China akan mendorong studi prospektif pada reformasi valuta asing, terkait dengan cryptocurrency dan mengeksplorasi pembangunan regulasi valuta asing, serta sistem teknologi. Ia juga menambahkan bahwa platform blockchain pembiayaan lintas batas SAFE saat ini adalah satu-satunya yang terdaftar dalam lembaga negara pusat di Cyberspace Administration of China (CAC).

Global Times sebelumnya melaporkan platform pertama kali diluncurkan pada Maret lalu dan telah diperluas ke 19 provinsi dan kota di China hingga November. Negeri Tirai Bambu juga mempelajari penerapan blockchain dan kecerdasan buatan dalam pembiayaan lintas batas dengan fokus pada manajemen resiko, serta akan lebih meliberalisasi pasar modal.

Dalam beberapa bulan tahun, blockchain telah menarik banyak perhatian, menyusul pernyataan Presiden China Xi Jinping yang mengatakan bahwa negara itu harus mempercepat pengembangan teknologi blockchain, buku besar digital yang membentuk tulang punggung banyak cryptocurrency seperti bitcoin. Pernyataan ini kemudian memicu saham perusahaan yang terlibat dalam blockchain, maupun bisnis terkait mata uang digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement