REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bakauheni Lampung, mengoperasikan sebanyak 29 unit kapal ferry (roll on roll off/roro) menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Selain itu, menyiapkan infrastruktur, fasilitas pelayanan penumpang dan kendaraan, juga keamanan.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni Hasan Lessy mengatakan, untuk melayani penumpang dan kendaraan pada saat libur Nataru, ASDP menambah jumlah kapal ferry dari hari-hari biasa. “Ada 29 kapal beroperasi pada libur Natal dan Tahun Baru 2020,” kata Hasan Lessy dalam keterangan persnya, Jumat (20/12).
Selain menambah jumlah kapal ferry yang beroperasi, PT ASDP juga meningkatkan pelayanan dermaga kapal. Dari tujuh dermaga yang ada, enam beroperasi karena satu dermaga dalam rehabilitasi yang diperkirakan beroperasi pada arus mudik tahun depan.
Hasan mengatakan, ASDP juga menyiapkan infrastruktur di Pelabuhan Bakauheni untuk kelancaran arus lalu lintas kendaraan truk, bus, mobil, dan motor. Khusus untuk loket kendaraan motor ditambah loketnya menjadi 12 unit, loket roda empat dan lebih menjadi 17 unit, selanjutnya penambahan mesin elektronik tiket sebanyak 16 unit untuk penumpang pejalan kaki.
Ia mengatakan pada libur Nataru mendatang, ASDP mengubah jalur roda dua dari sebelumnya, diambil dari posisi kanan turun dari atas menuju jalan arteri dan turun di bawah fly over menuju samping pintu gerbang Seaport Interduction sampai Gate 1 dan masuk di Dermaga 2 berada di kantong parkir, dan loket telah disiapkan di tempat tersebut.
Persiapan menjelang libur natal dan tahun baru 2020, Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) mengecek kesiapan moda transportasi kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Rabu (18/12). KNKT menginstruksikan agar kapal tak laik berlayar segera dikeluarkan dari jalur Bakauheni – Merak.
KNKT, Basarnas, dan PT ASDP melakukan tinjauan ke pusat pelayanan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Tim juga meninjau kesiapan dermaga, loket tiket elektronik, dan kapal ferry atau roll on roll off (Roro). KNKT berharap, dalam pelayanan publik, mottonya berangkat senang pulang bahagia harus diterapkan.
“Jadi saya juga sudah koordinasi Syahbandar, kalau kapal itu tidak memenuhi syarat dikeluarkan. Merak - Bakauheni tidak khawatir masih banyak kapal ferry,” kata Kepala NKNT Soerjanto Tjahjono di sela-sela peninjauan Pelabuhan Bakauheni, Rabu pekan lalu.
Ia mengakui, Syahbandar Pelabuhan Bakauheni telah melakukan cek terhadap kapal-kapal yang beroperasi rute Bakauheni – Merak. Untuk itu, keberadaan kapal ferry dalam melayani penumpang pejalan kaki dan kendaraan dapat maksimal termasuk yang penting keselamatan di laut.
Menurut dia, pihak Basarnas telah siap untuk mobile di tengah laut selama 24 jam. Jadi bila terjadi hal yang tidak diinginkan, kapal Basarnas tidak lagi berangkat dari pelabuhan sehingga membutuhkan waktu lama menuju lokasi kejadian.
“Ketika terjadi tanggap darurat detik itu bermanfaat, sehingga terjadi apa-apa Basarnas dalam hitungan menit akan segera mencapai lokasi kejadian,” ujarnya.
KNKT juga meminta Basarnas menyiapkan kapal penyelamat dan helikopter. Keduanya akan digunakan untuk evakuasi saat terjadi kecelakaan di laut dan di jalan tol.