Jumat 20 Dec 2019 15:23 WIB

BRI: Banyak Produk UMKM Siap Ekspor

Dari segi kualitas produk UMKM Indonesia bisa disejajarkan dengan produk impor.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koperasi Usaha Kecil & Menengah Teten Masduki, Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau stand pada UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/12).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koperasi Usaha Kecil & Menengah Teten Masduki, Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau stand pada UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk (Persero) menggelar UMKM Export BRILian Preneur 2019 mulai hari ini, Jumat (20/12) hingga Ahad (22/12). Pameran tersebut menyuguhkan 155 produk UMKM pilihan yang siap ekspor.

Direktur Konsumer BRI, Handayani menyampaikan ajang ini dibuat untuk menunjukkan potensi UMKM Indonesia yang tidak kalah saing dari produk luar negeri. Dari segi kualitas, produk UMKM Indonesia bisa disejajarkan dengan produk-produk impor. "Kita melihat produk UMKM Indonesia sudah banyak yang siap ekspor," katanya.

Baca Juga

BRI sendiri punya kurasi top 10 UMKM terbaik. Mereka menyuguhkan produk yang eksklusif, punya nilai seni tinggi, dan sesuai dengan selera pasar global. Handayani menyampaikan bahkan sudah ada UMKM yang rutin ekspor dengan nilai hingga Rp 15 miliar per tahun.

Salah satu pelaku UMKM yang produknya hadir di BRIlian Preneur 2019, adalah Regina Kindangen, pemilik Nancy Craft Co yang termasuk UMKM Top 10 BRI. Ia merupakan contoh UMKM sukses yang telah memasarkan produk home decornya ke sekitar 43 negara.

Produknya rutin ikut pameran di luar negeri, mulai dari Ambiente di Frankfurt, hingga expo di New York. Regina menceritakan, produk UMKM Indonesia sering kali lebih dihargai di luar negeri. Jika pasar global sudah tertarik dan mengenal, mereka sering kali rutin melakukan pemesanan.

"Mereka itu sangat suka produk-produk dari Indonesia, yang punya keunikan dan khas," katanya.

Jika bisa disesuaikan dengan selera, minat pasar internasional, juga momentum yang pas, ia sering kali membawa pulang keuntungan besar. Lini bisnis home decor ini pun mampu bertahan hingga generasi ketiga sejak berdiri pada 1981.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement