Jumat 20 Dec 2019 09:19 WIB

Manufacturing Indonesia 2019 Dukung RI Tapaki Industri 4.0

Pengusaha akan melakukan penyesuaian dalam menghadapi era industri 4.0.

Rep: Anastasia AS (swa.co.id)/ Red: Anastasia AS (swa.co.id)
.
.

Pameran automatisasi dan manufaktur yang bertajuk Manufacturing Indonesia 2019 Series telah resmi ditutup pada 7 Desember lalu dan telah berhasil menarik 35.400 pengunjung. Pameran ini diadakan bersamaan dengan Machine Tool Indonesia, Tool & Hardware Indonesia, dan Industrial Automation & Logistic Indonesia 2019 serta pameran Subconstructor Industry atau Subcon Indonesia 2019.

Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia, mengatakan ada lebih dari 1.500 perusahaan dari 39 negara, baik perusahaan lokal maupun internasional yang berpartisipasi pada pameran kali ini.

“Manufacturing Indonesia 2019 Series menjadi pelopor pabrik pintar di Indonesia, perusahaan-perusahaan tersebut memberikan informasi dan gambaran mengenai perkembangan industri 4.0 sektor manufaktur di Indonesia dan pada saat yang sama, membantu Indonesia bersiap diri menyambut era disrupsi,” kata Maysia melanjutkan dalam siaran pers (18/12/2019).

Data dari Kementerian Perindustrian pada kuartal I tahun 2019 menunjukan, sektor manufaktur Indonesia memberikan kontribusi sebesar 20,07 persen terhadap PDB nasional. Selain itu, sektor manufaktur telah tumbuh 3,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tony Sartono, Komisaris Kawan Lama Sejahtera mengatakan kemajuan

teknologi akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas

SDM. Pelaku industri harus melakukan pelatihan dan pengembangan bagi SDM mulai

dari pendidikan vokasi di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi.

“Hal ini untuk menyelaraskan kebutuhan industri yang terus berkembang dan meningkatkan daya saing industri manufaktur di Indonesia,” ujar tony.

Sejalan dengan itu, Djoko Wiyono, Ketua Bidang Peningkatan Korporasi dan Kerjasama, Gabungan Industri Pengerjaan Industri Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA) mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian dalam menghadapi era industri 4.0.

Selain itu GAMMA mendorong keterlibatan anggotanya untuk meningkatkan kegiatan research and development secara mandiri atau berkolaborasi dengan Litbang Universitas atau Pemerintah, serta melakukan pembinaan pendidikan Vokasi melalui SMK disekitar tempat usahanya, untuk menciptakan SDM yang mempunyai kompetensi dan link & match dengan Industri pembinanya serta mengantisipasi gap skill lulusan SMK dengan kebutuhan industri saat ini dan ke depannya.

“Melihat antusiasme pengunjung dan peserta pameran, kami percaya pameran ini dapat mendorong kolaborasi dan membawa dampak baik bagi bisnis serta kemajuan industri manufaktur Indonesia,” ujar Maysia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement