Sabtu 14 Dec 2019 19:03 WIB

Wapres Ingin Pemda Bangun Kawasan Ekonomi Khusus Halal

KEK halal merupakan salah satu upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Sarjana XXVII dan Pascasarjana XIII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Sabtu (14/12).
Foto: Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Sarjana XXVII dan Pascasarjana XIII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Sabtu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap Pemerintah Daerah mulai melirik pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) halal atau kawasan industrial halal. Menurut Kiai Ma'ruf, KEK halal merupakan salah satu upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah yang kini menjadi fokus Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf menyampaikan hal tersebut di depan Gubernur Banten Wahidin Halim saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Sarjana XXVII dan Pascasarjana XIII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Sabtu (14/12).

Baca Juga

"Saya harap gubernur Banten berani menjadi provinsi halal dan mampu membangun KEK halal atau halal industrial estat di Banten, dan UIN Banten siap menjadi UIN pusat  pengkajian pengembangan dan laboratorium ekonomi syariah," ujar Kiai Ma'ruf di Royal Krakatau Hotel, Cilegon, Sabtu (14/12).

Awalnya, Kiai Ma'ruf mengungkap rencana Pemerintah Provinsi Riau dan UIN Riau untuk membuat KEK halal dan menjadikan Riau sebagai provinsi halal. Itu disampaikan saat UIN Riau dan Pemerintah daerah Riau menemui Wakil Presiden pekan lalu.

Menurutnya, Riau telah siap menjadi provinsi halal dan UIN Riau menjadi tempat pengembangan ekonomi syariah. "Saya bilang kalau Riau sudah berani mengatakan begitu dan akan membuat ekonomi khusus halal di Riau, kalau Riau berani kenapa Gubernur Banten tidak berani," ujar Kiai Ma'ruf.

Sehari sebelumnya, pernyataan sama diungkapkan Kiai Ma'ruf kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri silaturahmi dan musyawarah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia, IPHI, Baznas se Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (13/12)

Ia berharap Jawa Tengah turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dengan membangun kawasan ekonomi khusus halal. "Saya kira kalau Riau berani saya kira, kawasan kawasan baik dalam KEK maupun KEK khusus halal," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf beralasan pentingnya pengembangan kawasan ekonomi khusus halal untuk menggenjot Indonesia menjadi produsen halal. Sebab, Indonesia selama ini hanya sebagai konsumen dan pemberi sertifikasi halal.

"Kita hanya stempel, kedua kita menjadi konsumen halal, ternyata Indonesia konsumen halal terbesar di dunia 10 persen, sayangnya kita belum jadi produsen halal, yang tertinggi produsen halal justru Brazil, lalu Australia, kita nomor sekian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement