REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, sejak menjabat hingga sekarang, telah berhasil menyelesaikan beberapa persoalan yang menghambat investasi masuk. Nilai potensinya sebesar Rp 128 triliun.
"BKPM dalam dua bulan ini sudah menyelesaikan Rp 128 triliun potensi investasi. Itu nantinya pada 2020 mulai realisasi," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (13/12).
Presiden, lanjutnya, menugaskan BKPM untuk merealisasikan potensi investasi sebesar Rp 708 triliun. Diharapkan tugas tersebut bisa selesai pada tahun depan.
"Berarti tinggal sekitar Rp 500 triliun lagi yang belum selesai. Presiden minta itu selesai tidak lebih dari 2020, kami berupaya mewujudkannya secara maksimal," kata Bahlil.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengatakan, masalah investasi tersebut belum selesai karena terkendala berbagai hal. Di antaranya lahan, izin lokasi, izin Amdal belum selesai, serta lainnya.
Maka ia belum bisa pastikan kapan semuanya selesai. "Sebab terkait RT RW lalu kewenangan bupati mengenai perda," ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, BKPM akan menyelesaikan persoalan potensi investasi sebesar Rp 60 triliun di Batam berkaitan pengembangan kawasan industri. "Kemarin kita selesaikan potensi di PLTU Jawa Barat sebanyak Rp 37 triliun, jadi total yang sudah diselesaikan sebanyak Rp 128 triliun," jelas Bahlil.